Soloraya
Kamis, 4 Februari 2021 - 20:45 WIB

Gerakan Jateng di Rumah Saja, Pemkab Klaten Pastikan Pasar Tetap Buka

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang memenuhi jalan memasuki Pasar Tiga Lantai Klaten, Kamis (15/10/2020). (Solopos-Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengeluarkan surat edaran (SE) bernomor 443.5/029 dalam rangka mendukung Gerakan Jateng di Rumah Saja yang dilaksanakan selama dua hari secara serentak pada Sabtu (6/2/2021) dan Minggu (7/2/2021).

Dalam SE itu, bupati mengajak seluruh komponen di Klaten untuk melaksanakan Gerakan Jateng di Rumah Saja dengan cara tinggal di rumah/kediaman/tempat tinggal dan tidak melakukan aktivitas di luar lingkungan rumah/kediaman/tempat tinggal masing-masing.

Advertisement

Baca Juga: Sidang Penganiayaan Anggota Perguruan Silat di Karanganyar Diwarnai Kericuhan, Polisi Lepaskan Tembakan

Sebagai bagian dari gerakan Jateng di Rumah Saja, untuk menumbuhkan kesadaran pada masyarakat di seluruh wilayah Klaten disertai dengan penegasan Wiwit Jam Songo Bengi Ora Lungo. Gerakan tersebut dilaksanakan selama dua hari secara serentak pada Sabtu dan Minggu mendatang.

Dalam SE tersebut, selama gerakan bergulir pada Sabtu-Minggu (6-7/2/2021), car free day ditiadakan, penutupan jalan dilakukan secara situasional, penutupan destinasi wisata dan pusat rekreasi, pembatasan hajatan dan pernikahan dengan jumlah tamu maksimal 20 orang keluarga inti dari kedua belah pihak, serta kegiatan lain yang memunculkan potensi kerumunan (seperti pendidikan, event, dan lain-lain). Sedangkan toko/mal/restoran/warung makan/PKL tetap buka sampai pukul 19.00 WIB.

Advertisement

Pasar Buka

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Ronny Roekmito, memastikan pasar tetap dibuka. “Pasar tetap buka seperti biasa dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” kata Ronny, Kamis (4/2/2021).

Ronny mengajak warga Klaten mengikuti imbauan gubernur. Dia juga meminta gerakan yang digulirkan bupati yakni Wiwit Jam Songo Bengi Ora Lungo tak disalahartikan.

Baca Juga: Dukung Rembang sebagai Kabupaten Kreatif, Semen Gresik Creative Corner Perkuat Sinergi Antarkomunitas

Advertisement

“Karena ini gerakan, tidak ada sanksi dan sebagainya hanya kesadaran masing-masing untuk berdiam diri di rumah selama dua hari saja. Jangan disalahartikan gerakan ini mulai pukul 21.00 WIB, bukan. Tetap diimbau full di rumah saja selama dua hari. Bu bupati memberikan penekanan khusus [mendukung gerakan Jateng di Rumah Saja] dengan Wiwit Jam Songo Bengi Ora Lungo,” kata Ronny.

Baca Juga: Selain Jebres, Banjir Akibat Luapan Bengawan Solo Juga Terjadi di Sangkrah

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif