Soloraya
Senin, 2 Juni 2014 - 16:40 WIB

Gereja di Klaten Diacak-Acak Orang Gila Telanjang

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi memeriksa kerusakan di altar Gereja Katolik Santo Yusup yang ada di Desa Senden, Kecamatan Ngawen, Senin (2/6/2014). Gereja tersebut dirusak oleh perempuan yang diduga orang gila. (JIBI/Solopos/Shoqib Angriawan)

Solopos.com, KLATEN — Gereja Katolik Santo Yusup di Desa Senden, Kecamatan Ngawen, Klaten, dirusak seorang perempuan, Minggu (1/6/2014) malam. Pelaku diduga merupakan orang tidak waras karena sama sekali tidak mengenakan busana saat perusakan.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, perusakan tersebut diketahui usai jemaat mengikuti hajatan di Dusun Wonorejo, Desa Senden, sekitar pukul 20.30 WIB, Minggu. Salah satu ibu rumah tangga gereja setempat, Kristina Tri Purwantini, 51, curiga karena kondisi tempat ibadah gelap gulita.

Advertisement

“Padahal, biasanya lampu gereja tersebut selalu menyala meski tidak ada jemaat yang beribadah,” paparnya kepada wartawan di lokasi, Senin (2/6/2014). Setelah itu, dirinya meminta tolong kepada jemaat lain untuk mengecek kondisi gereja.

Kemudian, dua jemaat lain, Matius Siswidiyoko dan Antonius Harjanto, masuk ke dalam gereja tersebut. Tanpa diduga, di dalam gereja tersebut sudah ada seorang perempuan yang diduga orang gila.

Perempuan yang tidak mengenakan busana tersebut kemudian diusir keluar dari gereja. “Perempuan tersebut sama sekali tidak mengenakan pakaian, badannya kotor dan rambutnya gimbal,” katanya.

Advertisement

Setelah dilakukan pengecekan, orang gila tersebut ternyata mengacak-acak isi di dalam gereja. Barang yang dirusak di antaranya patung Yesus, lilin Paskah ukuran 50 cm, memecahkan lampu di kamar mandi, hingga melepas kain dan dekorasi di altar gereja.

“Selain itu, orang gila tersebut juga mengacak-acak sampah di dalam gereja,” papar pengembang sosial ekonomi gereja tersenit, FX Hardaya, kepada Solopos.com di lokasi, Senin.

Sementara itu, perusakan tempat ibadah yang bisa menampung hingga 1.000 jemaat tersebut sempat membuat geger masyarakat setempat. Bahkan, puluhan polisi dan TNI sempat berjaga-jaga di lokasi.

Advertisement

Peristiwa perusakan gereja oleh orang gila tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Ketandan, Iptu Jovian Wijaya. “Gereja ini dirusak oleh seorang perempuan yang diduga orang gila, beberapa bagian gereja rusak seperti altar, patung (Yesus), hingga dekorasi,” katanya kepada wartawan di lokasi, Senin.

Kasus tersebut juga murni kelalaian dari pihak gereja. Sebab, gerbang gereja juga tidak dikunci setiap malam. Selain itu, tidak ada penjaga yang berada di lokasi saat kejadian.

Kasus tersebut akhirnya tidak diproses karena pelakunya adalah orang gila. Pihak pengurus gereja pun legowo setelah membuat surat pernyataan tidak keberatan dengan kejadian tersebut kepada kepolisian.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif