Soloraya
Kamis, 1 April 2021 - 09:26 WIB

Gereja di Sukoharjo Gelar Ibadah Paskah Offline dan Online Besok

Indah Septiyaning Wardani  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aparat gabungan TNI/Polri mengerahkan anjing pelacak menyisir sejumlah gereja di Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Minggu (28/3/2021). (Istimewa/Polres Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Gereja di Kabupaten Sukoharjo akan menggelar ibadah Paskah secara offline dengan pembatasan jumlah jemaat pada Jumat (2/4/2021). Aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makasar lalu tak menyurutkan niat umat Kristiani untuk melaksanakan ibadah Paskah.

Selain offline, ibadah Paskah di Sukoharjo juga akan digelar secara online dalam rangka penerapan protokol kesehatan mengantisipasi kerumunan.

Advertisement

Pihak gereja melakukan sejumlah peningkatan pengamanan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan selama berlangsungnya ibadah Paskah.

Baca juga: Ketat, Begini Pengamanan Gereja Sukoharjo Untuk Antisipasi Serangan Bom

Advertisement

Baca juga: Ketat, Begini Pengamanan Gereja Sukoharjo Untuk Antisipasi Serangan Bom

Hal tersebut disampaikan Ketua Badan Kerjasama Gereja Sukoharjo (BKGS) Daniel Karno kepada wartawan, Rabu (31/3/2021).

"Gereja tidak merayakan Paskah tahun ini karena masih dalam rangka situasi pandemi Covid-19. Tetapi untuk ibadah tetap diselenggarakan dengan aturan protokol kesehatan. Juga memperketat pengamanan tekait adanya gangguan selama berjalannya ibadah," katanya.

Advertisement

Baca juga: Waduh! Penduduk Miskin Sukoharjo Naik Jadi 7,68 Persen Gara-Gara Pandemi Covid-19

Pihak gereja telah melakukan koordinasi dengan tim pengamanan Polres Sukoharjo dan Kodim 0726 dalam rangka antisipasi gangguan keamanan dan ketertiban (Kamtibmas).

Melibatkan Aparat Keamanan

Gereja yang menggelar ibadah telah didata, kemudian melakukan sterilisasi lokasi gereja sebelum pelaksanaan ibadah. Dalam kegiatan ini, pengamanan internal gereja juga dilakukan dengan melibatkan pihak aparat keamanan.

Advertisement

"Pengamanan internal gereja ditingkatkan.Jemaat yang hadir dalam ibadah offline diperiksa dengan teliti. Orang yang bukan termasuk jemaat gereja patut dicurigai dan mendapatkan kewaspadaan dari tim pengamanan ibadah," tuturnya.

Baca juga: Jelang Ramadan, Padusan di Sukoharjo Diatur Ketat

Menurutnya pada situasi saat ini peningkatan keamanan wajib dilakukan. Pihak gereja juga harus melakukan sikap kewaspadaan dengan tanpa harus terprovokasi.

Advertisement

Manurut dia, mayoritas jemaat gereja sudah saling kenal dan hanya warga sekitar. "Kita tetap perlu hati-hati," katanya.

Baca juga: Pagar Beton PT RUM Sukoharjo Jebol, Warga Khawatir Limbah Cemari Sungai

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif