Solopos.com, SUKOHARJO -- Gereja di Kabupaten Sukoharjo akan menggelar ibadah Paskah secara offline dengan pembatasan jumlah jemaat pada Jumat (2/4/2021). Aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makasar lalu tak menyurutkan niat umat Kristiani untuk melaksanakan ibadah Paskah.
Selain offline, ibadah Paskah di Sukoharjo juga akan digelar secara online dalam rangka penerapan protokol kesehatan mengantisipasi kerumunan.
Pihak gereja melakukan sejumlah peningkatan pengamanan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan selama berlangsungnya ibadah Paskah.
Baca juga: Ketat, Begini Pengamanan Gereja Sukoharjo Untuk Antisipasi Serangan Bom
Baca juga: Ketat, Begini Pengamanan Gereja Sukoharjo Untuk Antisipasi Serangan Bom
Hal tersebut disampaikan Ketua Badan Kerjasama Gereja Sukoharjo (BKGS) Daniel Karno kepada wartawan, Rabu (31/3/2021).
"Gereja tidak merayakan Paskah tahun ini karena masih dalam rangka situasi pandemi Covid-19. Tetapi untuk ibadah tetap diselenggarakan dengan aturan protokol kesehatan. Juga memperketat pengamanan tekait adanya gangguan selama berjalannya ibadah," katanya.
Baca juga: Waduh! Penduduk Miskin Sukoharjo Naik Jadi 7,68 Persen Gara-Gara Pandemi Covid-19
Pihak gereja telah melakukan koordinasi dengan tim pengamanan Polres Sukoharjo dan Kodim 0726 dalam rangka antisipasi gangguan keamanan dan ketertiban (Kamtibmas).
Gereja yang menggelar ibadah telah didata, kemudian melakukan sterilisasi lokasi gereja sebelum pelaksanaan ibadah. Dalam kegiatan ini, pengamanan internal gereja juga dilakukan dengan melibatkan pihak aparat keamanan.
"Pengamanan internal gereja ditingkatkan.Jemaat yang hadir dalam ibadah offline diperiksa dengan teliti. Orang yang bukan termasuk jemaat gereja patut dicurigai dan mendapatkan kewaspadaan dari tim pengamanan ibadah," tuturnya.
Baca juga: Jelang Ramadan, Padusan di Sukoharjo Diatur Ketat
Menurutnya pada situasi saat ini peningkatan keamanan wajib dilakukan. Pihak gereja juga harus melakukan sikap kewaspadaan dengan tanpa harus terprovokasi.
Manurut dia, mayoritas jemaat gereja sudah saling kenal dan hanya warga sekitar. "Kita tetap perlu hati-hati," katanya.
Baca juga: Pagar Beton PT RUM Sukoharjo Jebol, Warga Khawatir Limbah Cemari Sungai