Soloraya
Senin, 7 Maret 2016 - 17:25 WIB

GERHANA MATAHARI : Kaca Mata Gerhana Laris Diburu Masyarakat

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Staf Humas PPMI Assalaam, Muhammad Lutfi, menunjukkan kaca mata yang ditawarkan di pondok setempat, Senin (7/3/2016). Kaca mata dengan solar filter itu laris diburu masyarakat lewat online. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Gerhana matahari total akan melewati sejumlah wilayah di Indonesia.

Solopos.com, SOLO — Fenomena gerhana matahari tidak bisa dilihat secara total di Kota Solo pada Rabu (9/3/2016) pagi. Namun, kaca mata impor khusus melihat gerhana laris diburu masyarakat yang tidak mau ketinggalan melihat momen langka tersebut.

Advertisement

Salah satu gerai yang menyediakan kaca mata khusus melihat fenomena langka itu dijual di Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam Sukoharjo. Staf Humas PPMI Assalaam, Muhammad Lutfi, mengaku menyediakan 2.300 kaca mata untuk masyarakat.

“Antusias masyarakat cukup tinggi. Sampai saat ini sudah ada 700 kaca mata gerhana matahari yang sudah terjual,” tuturnya saat ditemui di pondok setempat, Senin (7/3/2016). Kaca mata tersebut mayoritas dipesan lewat online.

Rencananya, mereka mulai membuka gerai khusus menjual kaca mata tersebut mulai Selasa (8/3/2016) di halaman PPMI. Hal ini untuk mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan kaca mata tersebut.
Kaca mata dengan solar filter itu dijual seharga Rp25.000/buah. Kaca mata itu dinilai aman untuk meredam radiasi sinar matahari yang sangat berbahaya bagi mata.

Advertisement

Tidak hanya kaca mata, penjualan pernak-pernik gerhana matahari juga laris manis. Mereka telah menyiapkan bermacam pernak-pernik seperti pin maupun stiker untuk memeriahan momen langka itu. Rencananya, PPMI yang memiliki Club Astronomi Santri Assalaam itu menggelar nonton bareng di Observatorium bersama masyarakat pada Rabu pagi.

Sebelumnya, prangko gerhana matahari yang diluncurkan Kantor Pos juga laris diburu pembeli. Person in charge (PIC) Filateli Kantor Pos Solo, Hanin Fathan Choiriyah, mengatakan prangko gerhana matahari ini kali pertama diluncurkan pada 26 Februari di Bandung. Kemudian mulai dijual diseluruh cabang Kantor Pos di Indonesia pada 27 Januari. Sejak kali pertama ditawarkan, antusiasme masyarakat sangat tinggi.

“Peminat cukup banyak, dari filatelis maupun masyarakat umum. Tapi persediaannya terbatas, seperti SHP [sampul hari pertama], kartu pos, dan kemasan suvenir masing-masing hanya ada 40 set sedangkan perangko mencapai 2.000 biji,” ungkap Hanin saat ditemui wartawan di Kantor Pos Solo, Jumat (4/3/2016).

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif