SOLOPOS.COM - Cawapres Gibran Rakabuming Raka menyetop pembagian susu setelah Bawaslu Jakpus menyatakan bersalah aksi Gibran di CFD Jakarta tersebut. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO—Desakan agar Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengundurkan diri karena roda pemerintahan dinilai tak berjalan efektif dan efisien, dinilai berlebihan.

Pendapat itu disampaikan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Solo, Ardianto Kuswinarno, Selasa (16/1/2024). ” Ya saya selaku Ketua TKD Solo menanggapi apa yang disampaikan Fraksi PDIP DPRD Solo itu terlalu berlebihan,” ungkap dia.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Perihal keterlambatan pembahasan Raperda PBG seperti yang disampaikan Ketua Fraksi PDIP, Y.F. Sukasno, menurut Ardianto hanya sebentar. Selain itu penyebab keterlambatan bukan karena Gibran menjadi Cawapres 2024, melainkan karena adanya tarik ulur.

“Itu menurut saya berlebihan. Saya kira Mas Gibran enggak seperti itu. Keterlambatan hanya sebentar, dan bukan karena beliau menjadi Cawapres. Tapi lebih karena itu kan memang ada tarik ulur. Jadi bukan karena keterlambatan Mas Gibran,” kata dia.

Sehingga, Ardianto menyatakan lambatnya pembahasan Raperda PBG tidak bisa menjadi tolok ukur kinerja Gibran. “Tidak bisa dijadikan tolok ukur bahwa Mas Gibran setelah mencapreskan pekerjaannya jadi terlambat, itu terlalu berlebihan,” tandas dia.

Disinggung alasan pelaksanaan APBD Solo tidak maksimal utamanya realisasi target pendapatan asli daerah (PAD) yang tidak mencapai target, Ardianto tidak sependapat. Dia berpendapat Fraksi PDIP seolah-olah hanya mencari-cari kesalahan atau kekurangan Gibran.

“Kalau itu [PAD tidak mencapai target] yang kemarin disampaikan itu, saya rasa juga belum teruji. Saya rasa kok tidak. Apa yang disampaikan Fraksi PDIP seolah-olah hanya mencari kesalahan Mas Gibran saja. Tidak cukup alasan untuk mundur,” tegas dia.

Ardianto juga menilai apa yang disampaikan Fraksi PDIP lebih kepada muatan politis dikarenakan berbeda jalan dengan Gibran. Dia juga menduga Fraksi PDIP sebenarnya berat hati menyampaikan hal itu. Tapi hal itu disampaikan karena ada tekanan tertentu.

“Iya, karena tidak lagi sejalan dengan partai Fraksi PDIP. Kalau sebenarnya teman-teman sendiri dari Fraksi PDIP saya rasa sebenarnya untuk menyampaikan itu juga berat hati. Tapi karena ada tekanan sehingga mereka harus menyampaikan tersebut,” ujar dia.

Pendapat senada disampaikan Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jateng, Antonius Yogo Prabowo. “Kami percaya Mas Gibran masih bisa melaksanakan roda kepemimpinan di Solo sampai akhir jabatan. Mas Gibran tidak akan mundur,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya