SOLOPOS.COM - Warga memasang spanduk bernada penolakan hasil seleksi pengisian perangkat desa di Desa Sembung, Kecamatan Wedi, Senin (29/8/2022) malam. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Puluhan warga Desa Sembung, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten mendatangi gang masuk kampung di samping kantor desa setempat, Senin (29/8/2022) malam. Mereka kembali memasang spanduk bernada protes ihwal pelaksanaan pengisian perangkat desa setempat.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, lebih dari 50 orang yang didominasi pemuda berdatangan ke gang masuk kampung tersebut sekitar pukul 21.30 WIB. Mereka membawa bambu serta lembaran kain.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ada dua kain yang dilembarkan kemudian dipasang menggunakan bambu di depan kantor desa. Spanduk itu ditulis menggunakan cat semprot warna hitam dan merah. Tulisannya Dedikasi Tanpa Apresiasi Pejuang Sia-sia. Satu tulisan lagi yakni Nilai kok isoh ditarik ulur. Kui Perbup opo layangan.

Sebelumnya, warga memasang spanduk menolak hasil seleksi perangkat desa di gapura masuk kampung di samping kantor desa, Minggu (28/8/2022) malam. Namun, spanduk itu dilepas paksa, Senin (29/8/2022) siang.

Salah satu warga Desa Sembung, Anton, mengatakan aksi pemasangan spanduk itu lantaran warga menduga banyak kejanggalan dalam proses pengisian perangkat desa yang tidak sesuai dengan Perbup No. 30 tahun 2022. Salah satu kejanggalan, yakni soal revisi nilai.

Baca Juga: Polres Klaten Selidiki Dugaan Pelanggaran Seleksi Perdes di Bayat Klaten

Semestinya, hasil penilaian tak bisa bisa direvisi jika mengacu pada ketentuan Perbup No. 30 tahun 2022. Namun, nilai hasil ujian dari perguruan tinggi yang kadung diumumkan direvisi lantaran ada kesalahan input data. Revisi nilai itu berdampak pada perubahan peringkat peserta seleksi perangkat desa di Desa Sembung.

Kejanggalan lain, yakni soal SK pengabdian. Anton menjelaskan sejumlah peserta tes yang selama ini menjadi pengurus karang taruna Desa Sembung bernama Gres.

Namun, mereka tak bisa mendapatkan poin tambahan dari pengabdian ke desa. Pasalnya kepengurusan organisasi tersebut tak kunjung mendapatkan SK dari pemerintah desa meski sudah diajukan sejak beberapa tahun lalu.

“Makanya kami mengadakan aksi damai ini. Insyaallah kami semua kondusif,” kata Anton.

Baca Juga: Lolos Jadi Sekdes, Istri Kades di Klaten Ini bakal Sekantor dengan Suaminya

Warga lainnya, Nur Rohman, 32, mengatakan dia menjadi salah satu peserta seleksi perangkat desa di Sembung. Nur menjelaskan warga yang selama ini memiliki pengabdian terutama di organisasi kepemudaan tak bisa mendapatkan nilai pengabdian lantaran SK organisasi kepemudaan tak kunjung diberikan pemerintah desa sejak organisasi itu berdiri pada 2018.

“Sebelumnya sudah ada pengajuan ke desa. Tetapi sampai saat ini belum ada SK. Kami peserta merasa dirugikan karena tambahan 15 poin dari nilai pengabdian itu lumayan banyak,” kata Nur.

Pemasangan spanduk tersebut berlangsung tertib. Setelah spanduk yang baru terpasang, warga mulai membubarkan diri.

Seperti diberitakan sebelumnya, nilai peserta ujian seleksi pengisian perangkat desa di wilayah Kecamatan Wedi direvisi lantaran ada kesalahan input data dari penguji perguruan tinggi. Kesalahan input data itu pada penilaian ujian tertulis yang semestinya bobot nilai setiap soal dihitung 0,5 tetapi dihitung satu.

Baca Juga: Muncul Protes Sana-Sini Pascaseleksi Perdes, Ini Langkah Pemkab Klaten

Setelah sebagian hasil tes diumumkan seusai ujian hari kedua atau Rabu (24/8/2022), kejanggalan penghitungan nilai itu diketahui. Hingga dilakukan revisi pada penilaian ujian tertulis oleh perguruan tinggi mitra kerja TP3D di wilayah Kecamatan Wedi.

Hasil revisi nilai itu diserahkan pada Rabu sebelum pukul 24.00 WIB. Setelah ada revisi, ada perubahan peringkat perolehan nilai tertinggi pada formasi perangkat desa di dua desa. Salah satunya di Desa Sembung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya