SOLOPOS.COM - Pekerja memasang bagian maket Museum Budaya Sains Dan Teknologi Bengawan Solo di Pedaringan, Jebres, Solo, Selasa (24/1/2023). (Solopos.com/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO– Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bakal mengubah nama Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan  Solo dengan nama yang lebih simpel dan bisa menjadi branding Kota Solo.

Hal itu disampaikan Gibran dihadapan pengusaha sekaligus pendiri Grup Mayapada dan Tahir Foundation, Dato’ Sri Tahir. Tahir merupakan pengusaha yang memberikan hibah untuk Kota Solo berupa pembiayaan pembangunan Museum Budaya, Sains dan Teknologi Bengawan Solo.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Tahir hadir pada acara groundbreaking Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan  Solo, Kelurahan/ Kecamatan Jebres, Solo, Rabu (25/1/2023).

“Catatan saya, Pak Tahir, untuk penamaan Pak, saya orangnya simpel. Misalkan kebun binatang Taman Satwa Taru Jurug namanya kepanjangan dan disingkat jelek. Saya pengennya simpel-simpel saja, Solo Safari,” kata Gibran.

Dia menjelaskan sejumlah pembangunan prioritas sudah memiliki nama yang simpel serta membranding Kota Solo, antara lain, Solo Safari, Solo Technopark. Gibran baru saja menemukan nama untuk IKM Mebel Gilingan, namun masih merahasiakan.

“Nanti urusannya nama itu urusan mistis, saya harus dapat bisikan. Kemarin malam baru dapat bisikan untuk IKM Mebel Gilingan,” jelas dia.

Menurut dia, nama IKM Mebel Gilingan jelek dan kurang keren. Hal sama seperti nama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Solo dan Dinas Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Gibran menjelaskan tidak ingat singkatan serta nama dinas di Kota Solo. “Mbok dinas pelayanan saja, dinas administrasi saja, “ papar dia.

Sementara itu, Tahir menjelaskan biaya pembangunan Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan  Solo mencapai Rp400 miliar sampai Rp600 miliar. Pembangunan Museum Sains dan Teknologi Bengawan Solo tidak boleh lebih dari dua tahun.

“Enam bulan ini kami akan tentukan operatornya. Operatornya penting ya, isinya, ini kan infrastructure hardware-nya ini kami pikirkan software-nya,” ungkap dia.

Dia menjelaskan mungkin Museum Sains dan Teknologi Bengawan Solo bakal menjadi museum terbesar di Jateng.  Wali Kota Solo yang lebih memahami mengenai konten museum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya