Soloraya
Sabtu, 18 Juni 2022 - 20:08 WIB

Gibran Belajar Berkuda di Hambalang, Pesta Jenang Keraton Tetap Meriah

Kurniawan  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga dan pengunjung berebut jenang saat gelaran Semarak Jenang Sala 2022 di depan Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta, Sabtu (18/6/2022) sore. (Solopos.com/ Kurniawan)

Solopos.com, SOLO – Acara Semarak Jenang Sala 2022 di depan Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta pada Sabtu (18/6/2022) sore berlangsung meriah disaksikan seratusan pengunjung atau wisatawan, hingga masyarakat Solo.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, tidak hadir dalam acara tersebut karena sedang berada di kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor.

Advertisement

Kegiatan semarak jenang dihadiri Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, dan Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak. Kegiatan diisi dengan kirab 17 jenang.

Sebanyak 17 jenang diletakkan di meja bundar bersusun di depan Kori Kamandungan. Kegiatan yang mengambil tema Jenang dalam 5 Fase Kehidupan Manusia itu dimeriahkan atraksi prajurit Keraton Kasunanan Surakarta.

Baca Juga: Yayasan Jenang Indonesia Wacanakan Festival Jenang Nusantara

Advertisement

Yang tidak kalah menarik ada tari yang menggambarkan pertarungan prajurit ksatria melawan para penjahat.

Pengunjung tidak hanya disuguhi aneka atraksi tapi bisa menikmati aneka jenang.

Apalagi jenang yang disuguhkan memiliki makna atau filosofi tersendiri dalam perspektif masyarakat Jawa khususnya Solo. Seperti jenang sumsum yang kehadirannya diharapkan memberikan kesehatan dan berkah.

Advertisement

Baca Juga: 2 Nenek-Nenek Komplotan Copet di Festival Jenang Solo Dibebaskan

Ada juga jenang lahan yang bermakna lepas dan hilanglah semua nafsu negatif, iri, dengki, sombong, dan sebagainya, di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Serta jenang-jenang lain yang hadir di lima fase kehidupan.

Teguh Prakosa saat diwawancara wartawan mengatakan kegiatan tersebut sudah rutin dilaksanakan.

“Ini kegiatan tahunan yang sudah berjalan. Jenang dari lahir sampai meninggal ada semua, dan bermakna,” terang dia.

Baca Juga: Berawal Dari Kecurigaan, Begini Kronologi Penangkapan Komplotan Copet di Festival Jenang Solo

Ke depan, menurut Teguh, Pemkot Solo akan terus menggelar Semarak Jenang Sala sebagai bagian pergerakan ekonomi pascapandemi Covid-19.

Tujuannya untuk menghadirkan tamu-tamu penting atau wisatawan luar daerah dan luar negeri.

Teguh menekankan pentingnya penyempurnaan dari konsep dan desain acara Semarak Jenang Sala.

“Ke depan view-nya akan kita buat sedemikian rupa, sehingga semakin banyak tamu yang datang,” kata dia.

Baca Juga: Meriahnya Puncak Hari Jadi ke-275 Kota Solo, Kirab Andong & Festival Jenang

Salah seorang panitia acara, Diaz Arjun Ardian, mengatakan dalam tradisi Jawa, jenang menjadi bagian penting lima fase kehidupan manusia.

Dimulai fase menikah dengan adanya jenang ketan dan sumsum.

Kemudian ada jenang procot yang biasa dibuat saat ibu hamil yang akan melahirkan. Setelah itu ada jenang abang yang dibuat saat upacara puputan atau lepasnya tali pusar sang bayi. Fase ke empat ada jenang abang putih.

Baca Juga: Prabowo Ajari Gibran Naik Kuda di Hambalang

Jenang ini dibuat saat upacara tradisi adat Jawa ketika anak menginjak usia tujuh selapanan atau tujuh kali 35 hari.

Sedangkan terakhir ada jenang grendul, jenang lemu, dan jenang katul, saat perjuangan hidup.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif