SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, memberikan lampu hijau dimulainya kembali Pembelajaran Tatap Muka atau PTM di sekolah per Senin (14/2/2022). Sebelumnya, PTM disetop dan para siswa beralih ke pembelajaran jarak jauh (PJJ) per Senin (7/2/2022) karena ada lonjakan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah.

Rencana semula PTM disetop selama sebulan atau sampai awal Maret. Namun, Gibran menyatakan akan melakukan evaluasi selama sepekan dengan harapan PTM segera dimulai lagi. Namun demikian, Gibran memastikan tidak akan memaksakan para murid agar mengikuti PTM di sekolah.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pelaksanaan PTM tetap berdasarkan izin para orang tua siswa. Jika ada yang masih ragu diperbolehkan untuk tetap mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari rumah.

Baca Juga: PTM Solo Disetop setelah Temuan Kasus Covid-19 di 28 Sekolah

“Enggak ada pemaksaan harus PTM. PTM jalan, PJJ jalan. Bapak ibu yang enggak bolehkan anak PTM ya nanti dari rumah. PJJ nanti tidak dianggap absen [bolos],” terang Gibran saat diwawancara wartawan seusai acara peresmian panel surya dan solar charging station di SD Negeri Kleco Solo, Jumat (11/2/2022).

Gibran menegaskan PTM dimulai lagi hanya di sekolah Kota Solo yang tidak ada temuan kasus Covid-19. Sementara bagi sekolah yang ada kasus Covid-19 tetap harus menunggu selesai proses tracing dan ketentuan lain.

Prokes di Sekolah

Penerapan protokol kesehatan (prokes) di sekolah sejauh ini juga dinilai cukup baik. Para guru dan murid sudah tertib sehingga sudah saatnya PTM dimulai kembali setelah sepekan dihentikan. Dalam kesempatan itu, Gibran juga berpesan kepada para murid. jika merasa tidak enak badan seperti gejala pilek dan pusing untuk tidak memaksa masuk sekolah.

Baca Juga: Sekolah Solo PJJ atau PTM, Gibran Serahkan kepada Orang Tua Siswa

“Sepekan ke depan kami evaluasi lagi lah, lebih banyak yang suka PTM atau PJJ. Yang jelas orang tua enggak perlu takut, kita kawal ini. Anak anak kita monitor, semua juga, anak-anak termasuk para guru. Saya yakin lebih banyak yang senang PTM,” klaimnya.

Kepala Dinas Pendidikan Solo, Etty Retnowati, sebelumnya telah mengedarkan surat persetujuan PTM atau PJJ ke semua sekolah pada Selasa (8/2/2022). Hasilnya bakal dievaluasi pada Jumat (11/2/2022) ini. Bagi sekolah yang tidak terpapar Covid-19 sudah bisa memulai PTM mulai Senin depan.

“Mudah-mudahan hampir semuanya lah [bisa PTM]. Tapi ada beberapa yang belum bersih tracing-nya. Mayoritas mungkin penginnya PTM, ya tapi ada yang khawatir masih ada,” kata Etty.

Baca Juga: Langsung PJJ, Begini Aktivitas Sekolah di Solo setelah PTM Disetop

Etty mengklaim mayoritas orang tua siswa yang sekolah di Solo lebih memilih PTM ketimbang PJJ. Alasanya PTM dinilai lebih efektif. Banyak pula orang tua yang kerepotan karena tak bisa menunggui anak di rumah.

Memecah Konsentrasi

Namun, sesuai dengan instruksi Wali Kota Solo, sekolah juga memfasilitasi orang tua yang menginginkan PJJ meskipun teknisnya cukup sulit bagi para pengajar. Mengingat pengajar harus memecah konsentrasi pada murid yang ada di kelas dan di rumah.

Lebih lanjut, Etty menegaskan pelaksanaan PTM tetap harus dengan disiplin Prokes. Di antaranya wajib masker dan jarak minimal satu meter. Ada beberapa opsi yang nanti diterapkan, mulai dari pembelajaran dengan sistem sif atau pembatasan kapasitas.

Baca Juga: Legislator DPRD Solo Dukung Pemkot Setop Sementara PTM Semua Sekolah

Misalnya sekolah dengan ruang luas diizinkan memasukkan semua murid, sementara kelas yang sempit terpaksa hanya bisa memenuhi separuh kapasitas. “Hari ini minta pengawas laporkan kondisi sekolah masing-masing. Kemungkinan besar PTM. Dobel PTM dan PJJ bakal menyulitkan guru, tapi tetap kami fasilitasi. Seperti tahun kemarin. Di dalam kelas, separuh di rumah,” terang Etty

Sementara itu, saat ditanya mengenai antisipasi kenaikan kasus Covid-19 dari klaster PTM di Kota Solo, Etty meyakinkan prokes sekolah sudah sangat bagus. Disusul vaksinasi anak yang sudah mulai dosis kedua. Ia juga terus mengimbau para orangtua untuk mengawasi anak mereka agar tetap Prokes sepulang sekolah.

“Sekolah tetap mengingatkan terus. Ini enggak bisa dibebankan pada sekolah saja. Tiga ini harus bersinergi [sekolah, lingkungan, keluarga], enggak bisa sendiri-sendiri. Ini untuk anak-anak kita kok. Enggak boleh dilepas sehabis dari sekolah. Sekolah hanya tiga jam kok,” kata Etty.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya