SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersama Pemimpin Praja Mangkunegaran K.G.P.A.A. Mangkunagoro X mengunjungi ekspo UMKM binaan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Pamedan Pura Mangkunegaran Solo, Jumat (17/5/2024) siang. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersama Pemimpin Praja Mangkunegaran K.G.P.A.A. Mangkunagoro X mengunjungi ekspo UMKM binaan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Pamedan Pura Mangkunegaran Solo, Jumat (17/5/2024) siang.

Kehadiran Gibran menjadi pusat perhatian para pelaku UMKM serta para pengunjung. Warga yang menyadari kehadiran Wakil Presiden terpilih pada Pilpres 2024 tersebut meminta foto bersama.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sebelumnya, Gibran sempat masuk kantor di Balai Kota Solo, Jumat pagi. Gibran juga menghadiri puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ke-52 di Taman Balekambang Solo, Kamis (16/5/2024) malam.

Adapun berbagai kegiatan yang berlangsung hari ketiga ekspo, antara lain talkshow Pertamina pukul 10.00 WIB sampai 11.00 WIB, peningkatan digitalisasi usaha pukul 12.30 WIB sampai 13.15 WIB, akses dan perluasan pasar pukul 13.15 WIB hingga 14.15 WIB.

Empat narasumber yang dihadirkan dalam acara tersebut adalah Vice President CSR & SMEPP Management PT Pertamina (Persero) Fajriyah, Kepala Dinas UKM dan Perindustrian Kota Solo Wahyu Kristina, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cabang Solo Dwiyanto Cahyo Sumirat, dan Division Head Pelayanan SDM dan Umum Regional 3 PT Pelindo Juju Juarsih.

Dwiyanto Cahyo menjelaskan jumlah UMKM dari tahun ke tahun secara signifikan terus bertambah. Jumlah UMKM di Kota Solo bertambah dari 11.100-an pada 2022 menjadi 13.200-an pada 2023.

“Peningkatan paling besar antara 2021-2022. Di tahun 2021, jumlah UMKM hanya 3.600. Melompat ke 11.100. Ini luar biasa. Peningkatan ini bisa diterjemahkan sebagai adanya peralihan. Adanya peralihan perusahaan besar yang terkena dampak Covid-19,” jelas Dwiyanto melalui keterangan tertulis yang diterima Solopos.com.

Menurut dia, UMKM menjadi penyelamat ekonomi dari masa krisis. Kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi nasional mencapai lebih dari 60 persen, jenis usaha ini juga mampu mewadahi 90 persen tenaga kerja di Indonesia.

“UMKM ini betul-betul digarap secara serius oleh pemerintah karena dampaknya luar biasa terhadap perekonomian nasional,” ungkap dia.

Dia mengatakan UMKM masih memiliki kendala dalam hal standardisasi dan kapasitas. Banyak pelaku UMKM yang mulai mengabaikan kualitas produknya karena mendapat banyak pesanan.

Selain itu, lanjut dia, UMKM sering menerima order di luar kapasitas produksi sehingga pengiriman produk mundur dari kesepakatan. Satu hal yang tidak kalah penting adalah mencatat laporan keuangan secara rutin. Hal itu akan menarik perhatian pihak perbankan untuk memberikan modal.

“Dari sudut pandang perbankan, selain kami ingin membantu, kami juga melihat risikonya. Untuk itu yang diperlukan adalah laporan keuangan,” ujarnya.

Sementara itu, Wahyu Kristina mengatakan UMKM binaannya memiliki masalah konsistensi menjaga kualitas produk. Padahal, Pemerintah Kota (Pemkot) telah berupaya memenuhi kebutuhan UMKM dengan menerapkan sistem kolaborasi.

Pemkot sejauh ini telah berkolaborasi dengan sektor perbankan dan sektor lainnya agar Kota Solo yang memiliki APBD terbatas mampu memenuhi kebutuhan seluruh UMKM yang mencapai 13.000 lebih.

“Pemerintah tidak bisa memilih, semua harus kami layani. Tetapi memang kami selalu terkendala konsistensi. Jadi, kalau ada produk bikin 1 bagus, 2 bagus, 3 masih bagus, terima pesanan 10 ambyar. Jadi konsistensi ini yang perlu terus menerus kami dampingi,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya