SOLOPOS.COM - Wali Kota Gibran Rakabuming Raka mengimbau pengurus RT dan RW mengadu jika menemukan aktivitas warga yang mencurigakan. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengimbau pengurus RT/RW untuk membuat aduan apabila menemukan aktivitas yang mencurigakan sebagai langkah antisipasi teroris.

Sebelumnya, kepolisian telah menangkap orang yang kini menjadi tersangka perakit bom bunuh diri yang akan menyasar Polresta Solo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Hati-hati sekali ya ini bapak ibu semua, ketua RT, ketua RW, lurah, kalau ada aktivitas-aktivitas mencurigakan di lingkungan masyarakat, segera dilaporkan. Hati-hati sekali,” kata Gibran ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Senin (7/8/2023).

Ditanya wartawan risiko serangan menyasar Kota Solo meningkat karena kota inklusif di mana berbagai berbagai paham bisa berkembang, Gibran mengatakan bakal menguatkan program-program mengenai kebangsaan melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Solo.

“Kemarin kami mengadakan talk show bersama Gus Miftah [Pemimpin Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman di Balai Kota Solo] menyasar anak-anak muda,” papar dia.

Menurut dia, program talk show kebangsaan bagus untuk meningkatkan rasa toleransi. Gibran akan meningkatkan kegiatan-kegiatan terkait kebangsaan di Kota Solo. “Warga enggak perlu khawatir, silahkan beraktivitas seperti normal. Tenang saja,” paparnya.

Sebelumnya, Polresta Solo menjadi sasaran bom bunuh diri kelompok teroris. Mereka telah merakit tiga bom untuk diledakkan di Bandung dan Solo.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Mabes Polri Kombes Pol. Aswin Siregar mengatakan penangkapan S yang terkait dengan dugaan kelompok teroris menargetkan dua lokasi, yakni Bandung (sudah terjadi) dan Solo. Mereka telah merakit bom yang siap diledakkan.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah rumah warga Dukuh Sanggrahan RT 003/RW 002, Trayu, Banyudono, Boyolali, S, 39, pada dua hari berbeda. Penggeledahan pertama dilaksanakan pada Jumat (28/7/2023) malam dan yang kedua pada Rabu (2/8/2023) siang.

Ketua RT tempat tinggal S, Ngadino, 47, menduga penggeledahan pertama dilaksanakan setelah penangkapan S. “Dari informasi yang saya dapat, S ditangkap di jalan saat ada operasi sepeda motor pada Jumat siang. Yang ditangkap hanya S, keluarganya masih di sini,” jelas Ngadino.

Selain S, Densus 88 Anti Teror Mabes Polri juga menangkap seorang wanita berinisial R. Dia merupakan istri Agus Sujatno, pelaku bom bunuh diri Polsek Astana Anyar, Bandung pada Desember 2022.

Tersangka R ditangkap di wilayah Laban, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo pada 3 Agustus. Namun, Densus tak menyampaikan secara spesifik lokasi detail penangkapan.

Sementara itu, Aswin Siregar menambahkan kelompok teroris yang terkait dengan S telah menyiapkan tiga bom. “Dua bom dikirim ke AS [Agus Sujatno], pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung. Sedangkan satu bom ditinggal di Solo. Tinggal menunggu calon pengantin bom bunuh diri. Targetnya Polresta Solo, kepolisian di Solo,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya