Soloraya
Selasa, 30 Mei 2023 - 11:50 WIB

Gibran Jadikan Pasar Ngudi Rezeki Gilingan untuk Pusat Oleh-oleh Masjid Zayed

Wahyu Prakoso  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua kios di bagian belakang Pasar Ngudi Rejeki Gilingan, Solo tutup, Sabtu (30/5/2015). Selain dua kios itu masih ditemukan sejumlah kios yang tutup pada siang hari. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berencana mengubah konsep Pasar Ngudi Rezeki Gilingan menjadi pusat oleh-oleh untuk mendukung wisata religi Masjid Sheikh Zayed. Pusat oleh-oleh itu bakal beroperasi dalam waktu dekat.

“Ada wacana, sejak bulan lalu, misalkan mengubah konsep Pasar Ngudi Rejeki Gilingan menjadi pasar cinderamata, oleh-oleh suvenir Masjid Sheikh Zayed. Tahun ini, targetnya adalah sebelum pembukaan Viaduk Gilingan,” kata dia kepada wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (30/5/2023).

Advertisement

Dia menjelaskan Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian Kota Solo, Wahyu Kristina dan Kepala Dinas Perdagangan Heru Sunardi telah berkoordinasi untuk persiapan. Pedagang yang sudah ada tetap bisa berjualan dengan produk yang biasa mereka jual atau beralih berjualan produk suvenir.

“Nanti itu ramai soalnya ada koridor penghubung Terminal Tirtonadi sampai Masjid Sheikh Zayed. Kami bikin koridornya yang bagus untuk pejalan kaki,” jelas dia.

Gibran menjelaskan jumlah kunjungan Masjid Sheikh Zayed terus bertambah. Para pengunjung adalah wisatawan yang mengantarkan keluarganya berangkat ibadah haji lalu berkunjung ke Masjid Sheikh Zayed.

Advertisement

Gibran diagendakan bertemu Direktur Operasional Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Munajat, Rabu. Gibran akan membahas sejumlah hal terkait pengelolaan masjid dan kunjungan wisata religi yang semakin meningkat.

Laman resmi Pemkot Solo menjelaskan Pasar Ngudi Rezeki lebih akrab disebut Pasar Gilingan karena berada di kampung Gilingan. Nama kampung Gilingan diambil karena daerah itu ada penggilingan beras.

Pasar Ngudi Rejeki Gilingan menampung Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jl Ahmad Yani, Jl Sabang, dan Jl S. Parman. Keberadaan PKL di pinggir jalan itu ditata ke pasar. Penataan itu supaya PKL mendapatkan tempat usaha yang representatif, terlindungi, dan menjadi lebih sejahtera.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif