SOLOPOS.COM - Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Muhammad Zainul Majdi yang terkenal dengan panggilan Tuanku Guru Bajang (TGB) bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Loji Gandrung, Solo, Rabu (22/2/2022). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)
Solopos.com, SOLO–Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Muhammad Zainul Majdi yang terkenal dengan panggilan Tuanku Guru Bajang (TGB) memuji kepemimpinan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dua tahun terakhir.
TGB menilai Gibran layak serta memberikan dukungannya untuk berkompetisi pada Pilgub 2024 DKI Jakarta dan Jateng.
Pantauan Solopos.com, TGB tiba di Loji Gandrung, Solo pukul 12.20 WIB. Gibran menyambut kedatangan TGB lalu menjamu makan siang. Mereka melakukan pertemuan tertutup sampai pukul 13.00 WIB.
TGB menjelaskan terkesan setelah berkunjung ke Kota Solo kali keenam selama Gibran menjadi Wali Kota Solo. Banyak penataan kota yang menyenangkan bagi para tamu.
“Kinerja itu bisa dilihat lah ya setelah beliau memimpin ada hal-hal baru. Pembenahan penataan selalu enjoyable, bisa dinikmati, menyenangkan,” kata dia kepada wartawan.
Menurut dia, umur politik Gibran masih sangat panjang. Masyarakat melihat Gibran sebagai pemimpin muda yang mampu memimpin wilayah yang lebih luas dari Kota Solo.
“Menurut saya sangat pas kalau beliau meluaskan kiprah beliau mau di Jawa Tengah atau Jakarta. Dua-duanya bisa saja karena kalau memang sudah melaksanakan tugas kepemimpinan dengan baik seperti yang sedang ditapaki beliau maka sunatullahnya kiprahnya harus diluaskan,” ungkapnya.
TGB menjelaskan kritik dan apresiasi hsrus disampaikan kepada pemimpin. Memberikan apresiasi kepada orang yang layak merupakan bagian akhlak yang baik. TGB juga memberikan saran kepada Gibran untuk terus dekat dengan masyarakat dengan cara tetap rendah hati.
Sementara itu, Gibran tampak beberapa kali membungkuk ketika TGB menilai Gibran layak serta memberikan dukungannya untuk Pilgub 2024 DKI Jakarta serta Jateng.
Adapun Gibran belum bisa diwawancara karena Bupati Kendal, Dico M. Ganinduto tiba di Loji Gandrung ketika TGB hendak pulang. Keduanya melakukan pertemuan tertutup.