Soloraya
Selasa, 23 Mei 2023 - 17:42 WIB

Gibran Minta Lurah dan Camat Turun Tangan Cegah Bentrokan Perguruan Bela Diri

Wahyu Prakoso  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Gibran Rakabuming Raka meminta camat dan lurah bisa mengantisipasi terjadinya bentrokan seperti yang terjadi di Genengan Mojosongo Solo. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO– Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta lurah dan camat turun tangan mencegah bentrokan antar perguruan bela diri kembali terjadi di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo.

“Untuk keamanan dan ketertiban, lurah serta camat harus turun tangan, terutama yang kemarin itu,” kata Gibran ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (23/5/2023).

Advertisement

Gibran menjelaskan Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi telah menindaklanjuti bentrokan dua massa di simpang Genengan, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Minggu (21/5/2023).

Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, mengungkapkan terjadinya bentrok antara dua kelompok perguruan bela diri di Simpang Empat Genengan. Bentrok semula dari adanya 100-an anggota salah satu perguruan bela diri yang melintas di Simpang Empat Genengan.

Ada anggota rombongan yang diduga bleyer-bleyer sepeda motornya. Aksi itu memancing beberapa anggota perguruan bela diri lainnya. Kebetulan tak jauh dari Simpang Empat Genengan merupakan lokasi berlatih kelompok perguruan bela diri lain.

Advertisement

Salah satu sumber Solopos.com, 71, yang juga warga setempat menjelaskan bentrokan itu sudah terjadi kali kedua per Minggu (21/5/2023). Bentrokan terjadi dengan jumlah massa yang sama.

Dia belasan pengendara sepeda motor yang konvoi bleyer-bleyer dari arah timur ke arah barat sekitar 15.30 WIB, Minggu. Kelompok itu membawa bendera besar. Ada sejumlah perempuan terlibat mengendarai sepeda motor maupun dibonceng.

Menurut dia, dua kelompok yang diduga perguruan silat itu sempat bentrok. Bahkan kedua kelompok saling lempar batu. Batu itu sampai ke Jl Sumpah Pemuda, Solo yang merupakan salah satu jalanan dengan kondisi lalu lintas ramai

Advertisement

“Ya jelas mengganggu. Kami ingin ketenangan. Ramai-ramai kita kerja gak dapat duit,” ungkapnya.

Pantauan Solopos.com sejumlah polisi bersiaga  di depan Pondok Pesantren Yatim Piatu Al- Ikhsan sampai malam. Kondisi lalu lintas lancar waktu ada kehadiran polisi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif