Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka buka suara soal pemilihan judul buku pembangunan Pemkot Solo yang menggunakan kata Wali Kota karbitan.
Buku dengan judul lengkap Geliat Solo di Tangan Gibran Wali Kota Karbitan itu diluncurkan di Taman Pracima kompleks Pura Mangkunegaran Solo, Jumat (23/12/2022) malam.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
“Ini bukunya memang judulnya seperti ini karena ya ini kemarin dibantu menyusun oleh teman-teman Solopos. Teman-teman Solopos mengajukan beberapa option untuk judulnya tapi judulnya enggak ada yang nendang,” kata Gibran saat peluncuran.
Peluncuran buku Geliat Solo di Tangan Gibran Wali Kota Karbitan menjadi acara puncak dari Sanja Warga dengan teman “Tak Sekadar Membangun Citra Kota”.
Presiden Direktur Solopos Media Group Arif Budisusilo menyerahkan buku tersebut kepada Gibran sebagai tanda peluncuran buku. Selain buku, ada peluncuran logo baru Solo The Spirit of Java, maskot Kota Solo berupa Canthik Rajamala, dan logo Hari Ulang Tahun ke-278 Kota Solo.
Baca Juga: Bikin Penasaran, Buku Gibran Wali Kota Karbitan Dirilis Besok di Taman Pracima
“Solopos atau media-media lain kan sering bikin judul-judul yang clickbait ya kenapa buku enggak kasih judul yang clickbait,” lanjut Gibran.
Wali Kota Solo mengatakan belum melihat isi buku Geliat Solo di Tangan Gibran Wali Kota Karbitan tersebut sepenuhnya. Namun meminta sejumlah tamu undangan yang merupakan tokoh sentral, pemangku kepentingan, dan warga Solo membacanya.
Buku berisi perjalanan pembangunan Kota Solo pimpinan Gibran dengan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa itu. “Mungkin di sini [isi buku] yang bagus-bagus aja. Yang jelek-jelek masih banyak masih jadi PR untuk saya. Misalnya hari ini atau kemarin saya jujur aja masih banyak yang kebanjiran di Kota Solo,” ungkapnya.
Baca Juga: Sanja Warga-Peluncuran Buku Gibran di Solo, Hujan Tak Halangi Tamu Berdatangan
“Jadi apa yang disampaikan di sini itu yang bagus-bagus doang yang jelek-jelek masih banyak sekali tapi yang jelek-jelek akan tetap jadi PR untuk saya dan Pak Teguh dan seluruh jajaran Pemkot Surakarta,” lanjutnya.
13 Infrastruktur Prioritas
Arif Budisusilo mengatakan Geliat Solo di Tangan Gibran Wali Kota Karbitan bercerita bagaimana Gibran menata Kota Solo dengan 13 infrastruktur prioritas pembangunan. Infrastruktur itu untuk mendukung pariwisata atau mengundang tamu ke Kota Solo.
“Yang kedua kita bicara mengenai ekonomi digital jadi kalau kita sekarang tinggal di Solo kita melihat bagaimana brand-brand digital sekarang hampir semuanya ada,” paparnya.
Baca Juga: Selamat! Inilah Nama-Nama Pemenang Lomba Menulis Andai Aku Menjadi Mas Gibran
Selanjutnya, Arif Budisusilo yang akrab disapa AB tersebut mengatakan Kota Solo menggelar banyak event. Event menjadi salah satu motor penggerak ekonomi Kota Solo yang memiliki multiplayer efek, termasuk bagi UMKM.
“Bisa saya, Kota Solo itu seperti kombinasi antara Singapura dan Kyoto. Kyoto lebih kepada heritage dan Singapura itu lebih pada service. Yang barangkali mewakili Solo yang memang tidak punya resource,” ungkapnya.
Menurut dia, sebenarnya banyak yang meragukan namun nyatanya kondisi Kota Solo terkini luar biasa. Peluncuran buku itu juga istimewa karena dilakukan di Pracima Tuin yang belum diresmikan.
Baca Juga: Dibantu UEA, Wali Kota Gibran Targetkan Kampung Kumuh Solo Hilang 2 Tahun Lagi
“Mangkunegaran ini akan menjadi salah satu, saya tidak menyebut sebagai ikon, tapi epicentrum pariwisata Solo. Ke depan akan banyak lagi desain rumah episentrum yang lain yang akan menggerakkan ekonomi Solo menjadi lebih baik lagi,” kata dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
