SOLOPOS.COM - Pedagang kuliner daging anjing membawa sepanduk saat melakukan aksi di Plaza Balai Kota Solo, Kamis (1/2/2024). Puluhan pedagang anjing se-Soloraya melakukan aksi mulai dari Alun-Alun Utara bejalan menuju Balai Kota Solo dengan membawa sepanduk dan berorasi untuk meminta keadilan dan solusi kepada Pemerintah Kota Solo untuk memperhatikan nasib pedagang anjing. (Solopos/Joseph Howi Widodo).

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menampung masukan para pedagang olahan daging anjing yang meminta bantuan modal usaha. Pendampingan pedagang olahan daging anjing akan dilakukan lintas organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Solo.

Gibran menjelaskan Pemkot Solo menindaklanjuti desakan warga terkait perdagangan daging anjing melalui Surat Edaran Wali Kota Solo No.TN.38/597/2024 tentang imbauan konsumsi produk pangan asal hewan yang aman dan sehat di Kota Solo.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Kami tindaklajuti ya, yang jelas ini ada desakan warga agar perdagangan anjing bisa ditindaklanjuti,” jelas Gibran ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Kamis (22/2/2024) siang.

Ditanya wartawan mengenai permintaan modal usaha untuk merintis usaha baru dari para pedagang olahan daging anjing, Gibran mengatakan akan menindaklanjuti. Gibran belum melakukan audiensi dengan para pedagang olahan daging anjing.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo Eko Nugroho Isbandijarso menjelaskan surat edaran itu ditujukan kepada masyarakat, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo, Dinas Perdagangan Kota Solo, dan Satpol PP Kota Solo.

“Yang sudah disampaikan Pak Wali ada pendampingan oleh OPD masing-masing. Permodalan nanti bisa dengan Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Solo karena dinas kami bukan tupoksi menangani permodalan,” kata dia.

Eko mengatakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo diperintah Gibran terkait teknis mengenai perdagangan daging anjing, misalkan tidak mengeluarkan surat keterangan resmi.

“Kalau pelatihan-pelatihan untuk para pedagang bisa disesuaikan dengan dinas kami, misalkan budi daya ikan. Kami bisa ikutkan pelatihan, kami ada pelatihan dan bantuan peralatan,” papar Eko.

Menurut Eko, dinasnya mencatat ada 27 pedagang olahan daging anjing yang tersebar di beberapa lokasi di Kota Solo. Satu pedagang rata-rata mengolah 7 ekor daging anjing per hari sebelum viral penangkapan distribusi anjing di Semarang belum lama ini. Kini pedagang olahan daging anjing kesulitan pasokan daging.

Sebelumnya, Ketua Paguyuban Kuliner Guguk Soloraya Bersatu, Agus Triyono, mengatakan pemerintah harus memberikan kompensasi terhadap pedagang daging anjing saat beralih menjual kuliner olahan daging ayam atau daging sapi. Misalnya, modal yang memadai dan dibimbing hingga benar-benar sukses.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya