SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersama korban terdampak banjir di Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Solo, Jumat (17/2/2023). (Istimewa/Dokumentasi Wali Kota Solo)
Solopos.com, SOLO — Sejumlah warga terdampak banjir meminta tambahan matras kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, untuk di tempat pengungsian. Permintaan itu disampaikan warga saat Gibran meninjau dua kelurahan di Kecamatan Jebres yang kebanjiran.
Kegiatan Wali Kota itu dilakukan seusai upacara peringatan Hari Jadi Ke-278 Kota Solo di Solo Safari, Jumat pagi (17/2/2023).
Camat Jebres, Ari Dwi Daryatmo, mengatakan dalam kesempatan itu Gibran meninjau dapur umum serta tempat pengungsian di Kelurahan Sudiroprajan dan Kelurahan Gandekan. Gibran berinteraksi dengan warga yang mengungsi.
“Beliau bertemu warga dan menanyakan bagaimana keadaannya. Lalu memastikan semua dalam kondisi baik,” kata Ari.
Ada warga yang meminta tambahan matras kepada Gibran untuk kebutuhan tempat di pengungsian. Gibran lalu menelepon Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memenuhi permintaan warga. “Matrasnya langsung dikirim. Pemkot Solo punya persediaan matras yang dulunya untuk karantina Covid-19. Itu bisa dipakai,” ujarnya.
Adapun jumlah korban terdampak banjir meningkat menjadi 21.846 jiwa dari 16 kelurahan di Kota Solo. Data itu berdasarkan laporan kaji cepat bencana banjir di Kota Solo oleh BPBD pada Jumat pukul 07.00 sampai 09.17 WIB.
Ada 16 kelurahan di empat kecamatan di Kota Solo yang terdampak banjir. Kelurahan Tipes di Kecamatan Serengan menjadi satu wilayah terbaru terdampak banjir di Solo. Kelurahan lain di Serenan yang kebanjiran adalah Joyontakan.
Kelurahan di Kecamatan Laweyan yang kebanjiran yakni Bumi dan Pajang. Di Kecamatan Pasar Kliwon meliputi Pasar Kliwon, Mojo, Joyosuran, Kedunglumbu, Semanggi, dan Sangkrah. Kecamatan Jebres meliputi Jebres, Jagalan, Pucangsawit, Gandekan, Sudiroprajan, Sewu.