SOLOPOS.COM - Sebanyak 31 warga Kelurahan Joglo menerima ganti rugi pembebasan lahan underpass Joglo di Pendapa Kelurahan Joglo, Kamis (7/9/2023). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO–Sebanyak 31 warga di Kelurahan Joglo menerima pembayaran ganti rugi proyek penataan simpang dan pembangunan underpass di simpang Joglo, Kecamatan Banjarsari. Pembayaran ganti rugi underpass Joglo dilakukan secara bertahap.

Pantauan Solopos.com, Kamis (7/9/2023), proses pembayaran ganti rugi proyek pembangunan underpass Joglo dilakukan di pendapa Kelurahan Joglo sekitar pukul 14.30 WIB.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Acara itu diawali dengan penyerahan buku tabungan secara simbolis kepada perwakilan warga terdampak pembangunan underpass Joglo. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa.

Para pemilik lahan kemudian dipanggil satu per satu untuk mengurus administrasi oleh petugas. Mereka diberi tahu proses pencairan uang ganti rugi pembangunan underpass Joglo. Sebelumnya, kegiatan serupa juga dilaksanakan di pendapa Kelurahan Banjarsari pada akhir Agustus.

Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Solo, Tensa Nur Diani, mengatakan para penerima ganti rugi di Kelurahan Joglo sudah diverifikasi.

Dia juga telah berkoordinasi dengan Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 3 Jateng soal pembayaran ganti rugi lahan dan bangunan proyek pembangunan underpass Joglo.

“Ada 31 warga di Kelurahan Joglo yang menerima uang ganti rugi pembangunan underpass Joglo. Sebenarnya, bukan ganti rugi tapi ganti untung,” kata dia, Kamis.

Tensa menyebut proses pencairan dilakukan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Begitu pula dengan proses pencarian bagi warga terdampak proyek underpass Joglo di kelurahan lain di wilayah Banjarsari.

Setelah Kelurahan Joglo rampung, selanjutnya pembayaran ganti rugi untuk warga terdampak di Kelurahan Nusukan. Jumlah warga terdampak di Kelurahan Nusukan cukup banyak sehingga diperlukan kecermatan dan kehati-hatian.

“Nanti Kelurahan Nusukan yang terakhir karena jumlah warga terdampak cukup banyak. Baik penghitungan ganti rugi maupun identifikasi perlu kehati-hatian supaya tidak ada yang dirugikan,” papar dia.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa mengatakan proyek elevated rail dan underpass di simpang tujuh Joglo bakal menjadi ikon baru Kota Solo. Hal ini bakal merubah kondisi wilayah Solo Utara yang berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi dan aktivitas bisnis.

Menurut Teguh, simpang tujuh Joglo merupakan salah satu simpul kemacetan di Solo yang menjadi problem selama bertahun-tahun. Dia berharap pembangunan mega proyek itu rampung tepat waktu pada tahun depan.

“Ini menjadi sejarah baru di Solo. Bisa menjadi ikon Kota Solo yang patut dibanggakan. Dan jelas kondisi Solo Utara bakal berbeda setelah proyek ini selesai. Infrastruktur memadai bakal berdampak pada perekonomian daerah yang terus tumbuh,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya