Soloraya
Minggu, 8 Agustus 2021 - 17:10 WIB

Giliran Pekerja Seni Obral Perangkat Pentas di Pinggir Jalan Boyolali

Bayu Jatmiko Adi  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pelaku seni Boyolali menjual perangkat pentasnya di lahan bekas Pasar Mangu, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Minggu (8/8/2021). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Menyusul pelaku usaha persewaan sound system, kini para pekerja seni Boyolali juga mencoba bertahan hidup dengan menjual barang-barang yang biasa mereka pakai untuk pentas.

Barang-barang itu mulai dari wayang, pakaian kebaya, alat musik, sebagainya. Hal itu seperti terlihat pada Minggu (8/8/2021) siang di lahan bekas Pasar Mangu, Kecamatan Ngemplak, Boyolali.

Advertisement

Sejumlah warga berteriak-teriak menawarkan barang-barang. Ada yang menawarkan wayang, ada yang menawarkan kamera, baju kebaya, dan sebagainya.

Baca Juga: Diawali Gemuruh, Desa Tlogolele Boyolali Diguyur Hujan Abu Merapi

Advertisement

Baca Juga: Diawali Gemuruh, Desa Tlogolele Boyolali Diguyur Hujan Abu Merapi

Mereka mengaku dari kalangan pekerja seni asal Boyolali yang sudah kesulitan untuk bertahan hidup. Sebab sejak dua tahun lalu, selama masa pandemi Covid-19, mereka sudah tidak mendapatkan order pentas.

Akibatnya mereka tidak mendapatkan pemasukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka menjajakan perangkat pentas mereka secara berombongan menggunakan mobil pikap kemudian memajang barang dagangan di bak mobil.

Advertisement

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Boyolali Seribuan Lebih, Mayoritas Menjalani Isoman

Dijual Dengan Harga di Bawah Harga Normal

Pekerja seni Boyolali itu berharap dengan menawarkan wayang di pinggir jalan itu nantinya ada orang lewat yang tertarik membelinya. Wayang-wayang itu ia jual dengan harga di bawah harga normal. “Kalau wayang ukuran besar ini dulu belinya Rp9 juta hingga Rp15 juta. Ini kami jual Rp5 juta saja,” katanya.

Anom berharap ke depan pandemi Covid-19 segera berakhir dan masyarakat bisa beraktivitas seperti semula. Kemudian para pelaku seni juga bisa pentas seperti sebelum-sebelumnya.

Advertisement

Sementara itu salah satu dalang Boyolali, Gondho Wartoyo, mengaku sangat prihatin dengan kondis i para pelaku seni saat ini.

Baca Juga: PPKM Bikin Pelaku Usaha di Boyolali Kesulitan Bertahan

“Kami sebagai seniman sangat prihatin dengan kondisi para pelaku seni yang sudah dua tahun tidak bisa pentas. Walau sudah pada usaha sebenarnya. Ada yang mencoba buka warung, tapi ya tetap sepi. Masalahnya kerja yang bukan bidangnya itu tidak mudah,” katanya.

Advertisement

Ia pun memohon kepada pemerintah untuk bisa menyikapi kondisi para pelaku seni. Baik dalang, juru rias, sinden, pekerja video shooting, dan sebagainya. “Barang-barang mereka ini sampai benar-benar dijual, semoga didengar pemerintah,” lanjutnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif