Soloraya
Selasa, 13 Desember 2022 - 19:18 WIB

Gotong Royong Jadi Solusi Penanganan RTLH yang Terkendala Swadaya di Wonogiri

Muhammad Diky Praditia  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi rehab rumah tidak layak huni (RTLH). (Dok)

Solopos.com, WONOGIRI — Gotong royong sebagai kearifan lokal bisa menjadi solusi penanganan rumah tidak layak huni (RTLH) yang terkendala dana swadaya penerima bantuan di Wonogiri. Melalui gotong royong, dana swadaya penanganan RTLH bisa ditekan semaksimal mungkin.

Sejumlah perangkat desa di Wonogiri, Senin (12/12/2022) menyampaikan penanganan RTLH di desa kerap terkendala dana swadaya. Beberapa warga yang diajukan menerima program penanganan RTLH menolak bantuan tersebut lantaran tidak mempunyai daya swadaya. Hal itu lantaran anggaran program RTLH dinilai masih kecil.

Advertisement

Sub Koordinator Perumahan Swadaya Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jateng, Maharani Tri Hapsari, mengakui jika dana swadaya masih menjadi kendala dalam penanganan RTLH. Hal itu tidak hanya terjadi di Wonogiri, melainkan juga di kabupaten/kota lain di Jateng.

Namun, kendala itu bisa diatasi jika budaya gotong royong masih lestari di desa. Menurut dia, dana swadaya biasanya banyak dikeluarkan untuk membiayai tenaga atau tukang bangunan. Sementara material banngunan sudah terkaver anggaran program tersebut.

Advertisement

Namun, kendala itu bisa diatasi jika budaya gotong royong masih lestari di desa. Menurut dia, dana swadaya biasanya banyak dikeluarkan untuk membiayai tenaga atau tukang bangunan. Sementara material banngunan sudah terkaver anggaran program tersebut.

“Gotong royong ini bisa menjadi satu solusi permasalahan yang kerap dihadapi pemerintah desa ketika warganya menolak bantuan program penanganan RTLH. Kami mendorong itu, budaya gotong royong ini harus dimanfaatkan, diimplementasikan. Ini sangat berdampak, apalagi jika penerima bantuan itu benar-benar orang tidak mampu,” kata Maharani ketika ditemui Solopos.com di Ruang Girimanik, Senin.

Baca Juga: Penanganan RTLH di Wonogiri Kerap Terkendala Dana Swadaya Penerima Bantuan

Advertisement

Pemanfaatan budaya gotong royong ini telah terbukti efektif merealisasikan program penanganan RTLH. Hal itu seperti disampaikan Kepala Urusan Kesejahteraan Desa Bumiharjo, Giriwoyo, Zainal Abidin.

Di desa Bumiharjo, penanganan RTLH mengimplementasikan kerja sama gotong royong. Warga diberdayagunakan membangun RTLH. Terutama warga di sekitar RTLH tersebut.

“Biasanya, anggaran Rp12 juta dari Pemprov, sebanyak Rp10 juta dibelikan material bangunan. Sedangkan Rp2 juta diberikan langsung kepada keluarga penerima. Uang Rp2 juta itu untuk operasional saat pembangunan RTLH,” kata dia.

Advertisement

Baca Juga: Cerita Warga Selogiri Wonogiri Gantol Listrik Selama 20 Tahun

Dia menjelaskan, program penanganan RTLH biasanya diberi waktu 10 hari. Namun dengan gotong royong, rumah tersebut sudah rampung dikerjakan dalam waktu dua hari saja. Sehingga, selain hemat dana swadaya juga hemat tenaga dan waktu.

“Kadang kami juga memanfaatkan sumber daya alam. Soalnya geografis desa kami relatif masih banyak hutan, kadang kami ambil kayu di hutan, tetapi yang legal. Itu juga bisa menekan pengeluaran dana swadaya,” ujar Zainal.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif