SOLOPOS.COM - Peserta mengenakan kostum tokoh Kera Sakti pada Kirab Budaya Grebeg Sudiro di depan Pasar Gede, Solo, Minggu (15/1/2023). (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO– Grebeg Sudiro 2024 berhasil menjadi salah satu event yang masuk Karisma Event Nusantara (KEN) 2024. Ada pertunjukan tambahan yang didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Lurah Sudiroprajan Asthywiana Swastiyani Leo menjelaskan Grebeg Sudiro sudah menjadi event tahunan selama 17 tahun. Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah membantu Kelurahan Sudiroprajan mengusulkan Grebeg Sudiro masuk KEN 2024 yang didukung Kemenparekraf.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Setelah itu berproses, ada panggilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk wawancara. Kami mengikuti kurasi September 2023. Dan Desember 2023, kami dapat pengumuman masuk KEN 2024,” kata Lurah Sudiroprajan Asthywiana Swastiyani Leo dihubungi wartawan, Selasa (16/1/2023).

Menurut dia, rangkaian Grebeg Sudiro hampir sama seperti tahun-tahun sebelumnya, antara lain Umbul Mantram sebagai kegiatan pembuka berupa doa bersama untuk kelancaran segala rangkaian acara, Sabtu (27/1/2024).

Selanjutnya ada bazar UMKM, potensi Kelurahan Sudiroprajan, dan perahu hias dengan venue utama di sekitar Pasar Gede Solo. Karnaval budaya, Minggu (4/2/2024).

“Grebeg Sudiro 2024 mendapatkan dukungan dari Kemenparekraf melalui Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan. Jadi akan ada sesuatu yang baru, yaitu Heritage and Harmony Music Sudiro. Itu akan kami laksanakan pada 22 Februari 2024 dengan lokasi di Tirtonadi Hall Convention Center,” ujar dia.

Dia mengatakan pertunjukan musik masih dalam pembahasan. Informasi detail mengenai pertunjukan itu, termasuk apakah berbayar atau gratis akan disampaikan dalam waktu dekat kepada masyarakat.

Asthy menjelaskan tidak ada Car Free Night selama rangkaian Grebeg Sudiro 2024 berlangsung. CFD ditiadakan sesuai evaluasi Grebeg Sudiro 2023.

“Tahun lalu ada banyak catatan. Memang karena menimbulkan masalah-masalah baru dengan adanya penumpukan kendaraan-kendaraan di titik-titik lain. Kami sudah berkoordinasi dengan para stakeholders, yaitu Dinas Perhubungan Kota Solo, Dinas Perdagangan Kota Solo, Satpol-PP Kota Solo, dan kepolisian,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya