SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)--Kendati harga beras di pasaran melambung cukup tinggi, Gubernur Jateng H Bibit Waluyo mengatakan operasi pasar (OP) beras maupun bahan-bahan kebutuhan pokok lainnya belum terlalu mendesak untuk dilakukan. Menurutnya, persediaan Sembako di Jateng masih sangat cukup.

Informasi yang dihimpun Espos, harga beras di pasar tradisional di wilayah Wonogiri berada di kisaran Rp 6.000/kg untuk jenis beras lokal.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Harga tersebut, naik tinggi dibandingkan sebulan sebelumnya di mana harga beras dari jenis dan kualitas yang sama masih sekitar Rp 4.800/kg.

Bibit, yang ditemui wartawan seusai menghadiri acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-48 Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Provinsi Jateng yang dipusatkan di Wonogiri, Kamis (29/7) mengatakan, kenaikan harga beras itu, juga sejumlah bahan-bahan kebutuhan pokok lainnya, lebih karena sentimen menjelang Ramadan dan Lebaran. Bukan karena penurunan produksi padi yang disebabkan serangan wereng cokelat seperti anggapan banyak kalangan.

“Serangan wereng selama enam bulan terakhir tidak berpengaruh besar terhadap ketahanan pangan di Jateng. Pasalnya, cakupan serangan itu tidak terlalu luas. Dari total luas tanaman padi di Jateng sekitar 8 juta hektare,  yang puso akibat wereng hanya 800 hektare,” jelasnya.

Bibit juga mengatakan, data sampai akhir 2009 lalu, Jateng masih surplus beras sebesar 2,6 juta ton.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya