Boyolali (Espos)–Gubernur Jateng Bibit Waluyo meminta seluruh pemerintah daerah yang ada di sekitar lereng Merapi untuk mempersiapkan diri terkait infrastruktur dan sarana serta prasarana dalam menghadapi ancaman bencana Merapi, menyusul meningkatnya status Merapi dari normal ke waspada.
“Sesuai analisas vulkanologi, sudah menunjukkan pada waspada. Dari waspada ke siaga membutuhkan waktu sekitar hingga tiga bulan. Tingkat kesiapan harus benar-benar dalam kondisi baik,” ujarnya saat melakukan kunjungan ke Selo terkait persiapan Pemkab Boyolali dalam menghadapi bencana Merapi, Sabtu (2/10) malam.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Ditambahkan Gubernur, kesiapan itu meliputi infrastruktur jalur evakusi, angkutan bagi para pengungsi serta sarana bagi para pengungsi.
“Jalan-jalan evakuasi harus diperhatikan. Kerusakan yang terjadi segera dibenahi. Peralatan dan logistik bagi para pengungi juga harus siap,” tambah Gubernur.
Selain itu, imbuh Gubernur, pihak Pemkab juga harus terus menerus melakukan sosialisasi terhadap warga yang berada di kawasan rawan bencana Gunung Merapi.
“Kalau benar-benar meletus, kita harus berusaha memperkecil adanya korban,” papar dia.
Mengenai anggaran untuk penanganan bencana Merapi, Gubernur menyatakan tidak ada anggaran khusus untuk Merapi. Namun demikian, untuk penanganan bencana di Jateng, pihaknya telah menganggarkan Rp 30 miliar dalam APBD 2010. Jumlah itu, jelas Gubernur meningkat dibanding tahun 2009 yang hanya Rp 21 miliar.
“Mudah-mudahan anggaran itu cukup dan lebih penting justru tidak digunakan. Namun karena anomali musim banyak terjadi bencana ya bisa digunakan untuk hal itu,” papar dia.
fid