Soloraya
Rabu, 18 Oktober 2023 - 05:45 WIB

Gugatan Ditolak MK, Ini Kata Anggota Dewan Pembina PSI

R Bony Eko Wicaksono  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Dewan Pembina DPP PSI, Giring Ganesha berdiskusi dalam podcast di Griya Solopos, Selasa (17/10/2023). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO–Anggota Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Giring Ganesha menyebut gugatan batas usia minimal calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) erat hubungannya dengan persamaan hak dalam demokrasi.

Saat ini, banyak pemimpin dan pengusaha muda yang patut menjadi calon pemimpin masa depan.

Advertisement

Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan uji materi batas usia minimal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. MK menolak syarat usia capres-cawapres diturunkan menjadi 35 tahun.

Gugatan yang ditolak tercatat sebagai perkara nomor 29/PUU-XXI/2023, yang diajukan oleh sejumlah kader PSI. “Lihatlah sekarang banyak anak muda yang berhasil dan sukses. Pengusaha muda yang memiliki aset miliaran dollar, kepala daerah dari kalangan muda. Zaman udah beda dimana Jadi ini esensi sebenarnya,” kata Giring, Selasa (17/10/2023).

Menurut Giring, persamaan hak politik bagi Warna Negara Indonesia (WNI) diatur dalam perundang-undangan. Dengan kata lain, WNI yang berusia di bawah 40 tahun dan memiliki potensi sebagai pemimpin bisa mencalonkan diri sebagai capres-cawapres.

Advertisement

Giring juga menyoroti soal parliamentary threshold atau ambang batas parlemen. “Semestinya parliamentary threshold juga ditiadakan. Kami juga memiliki jutaan pemilih yang tersebar di daerah. Mereka sudah memilih namun tidak ada wakilnya di parlemen. Begitu juga presidential Threshold juga sama,” papar dia.

Menurut Giring, Ketua Umum DPP PSI, Kaesang Pangarep selalu mendengungkan politik ruang gembira. Setelah Kaesang resmi menjadi anggota PSI. Bahkan, kini menjabat sebagai ketua umum memilik dampak signifikan bagi partai.

Kaesang efek menyatukan gap partai politik dengan kalangan anak muda yang menjadi pemilih mayoritas PSI. “Dulu, jika saya bertemu dengan masyarakat. Mereka hanya bisik-bisik saja memberikan semangat. Sekarang beda. Bertemu di jalan “Hidup PSI”, ketemu di pesawat juga sama,” ujar dia.

Advertisement

Lebih jauh, mantan vokalis grup band Nidji ini menyampaikan PSI concern terhadap perampasan aset koruptor. Selama ini, antikorupsi dan antiintoleranei merupakan gaya hidup kader PSI.

“Para koruptor itu enggak takut dimatiin. Mereka hanya takut dimiskinkan. Karena itu, PSI kencang ngomong perampasan aset koruptor,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif