Soloraya
Selasa, 1 November 2022 - 14:05 WIB

Gunakan Alat Derek, Pemakaman Jenazah Berbobot 180 Kilogram di Sukoharjo Viral

Tiara Surya Madani  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Potongan video viral pemakaman jenazah dengan bobot 180 kilogram. (Istimewa/ IG Info Cegatan Sukoharjo - Bakulungkal92).

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemakaman jenazah dengan bobot 180 kilogram asal Weru, Sukoharjo, ramai dibicarakan di media sosial (medsos).

Dilansir dari video Instagram @infocegatansukoharjo yang diunggah Selasa (01/10/2022), prosesi pemakaman tersebut membutuhkan bantuan beberapa orang hingga mengerahkan satu alat derek untuk menurunkan jenazah ke liang lahat.

Advertisement

Postingan @infocegatansukoharjo tersebut kemudian diberi keterangan proses pemakaman jenazah obesitas dengan berat 180kg di Jatingarang, Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Kepala Desa Jatingarang, Slamet Riyadi, saat dikonfirmasi Solopos.com melalui WhatsApp, Selasa (1/11/2022), membenarkan kabar tersebut.

Advertisement

Kepala Desa Jatingarang, Slamet Riyadi, saat dikonfirmasi Solopos.com melalui WhatsApp, Selasa (1/11/2022), membenarkan kabar tersebut.

Jenazah dengan bobot 180 kilogram itu merupakan warganya, NG, 36, dari Dusun Gaden, RT 004/ RW 004, Jatingarang, Weru, Sukoharjo.

Baca juga: Begini Cara Menambah Berat Badan Secara Sehat

Advertisement

Karena berlokasi di perdesaan, pemakaman berlangsung secara gotong royong dibantu warga sekitar, dengan satu alat bantu derek. Alat bantu derek berfungsi menurunkan peti ke liang lahat seluas 2 meter x 1,5 meter.

“Lubang makam 2 meter x 1,5 meter, untuk memasukkan peti jenazah membutuhkan orang banyak dibantu derek. Pelan-pelan dan hati-hati,” lanjut Slamet.

Slamet mengatakan, sebelum meninggal dunia, NG, sempat mengeluhkan sesak napas. Wanita berusia 36 tahun itu sehari-hari bekerja sebagai pembuat tempe alakatak.

Advertisement

Baca juga: Benarkah Pemakaian Smartphone Terlalu Sering Bisa Picu Obesitas?

Slamet mengatakan NG sebelumnya masih beraktivitas seperti biasa. “Masih aktivitas membuat tempe alakatak, jadi ya masih gerak terus,” lanjut Slamet.

“Semoga almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” doa Kepala Desa Jatingarang, Weru, Sukoharjo, Slamet saat dikonfirmasi mengenai prosesi pemakaman jenazah dengan bobot 180 kilogram yang viral di Medsos, Selasa ini.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif