SOLOPOS.COM - Seorang anggota Komunitas Sukarelawan Batu Seribu, Sukoharjo, menembakkan senjata rakitan yang diberi nama bazoka untuk mengusir sekawanan kera di sekitar Gunung Sepikul, Kedung Sono, Bulu, Minggu (22/9/2013). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

 Seorang anggota Komunitas Sukarelawan Batu Seribu, Sukoharjo, menembakkan senjata rakitan yang diberi nama bazoka untuk mengusir sekawanan kera di sekitar Gunung Sepikul, Kedung Sono, Bulu, Minggu (22/9/2013). (Kurniawan/JIBI/Solopos)


Seorang anggota Komunitas Sukarelawan Batu Seribu, Sukoharjo, menembakkan senjata rakitan yang diberi nama bazoka untuk mengusir sekawanan kera di sekitar Gunung Sepikul, Kedung Sono, Bulu, Minggu (22/9/2013). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Daaarr..! Dooorr..! Daaarr..! Dooorr..! Suara senjata rakitan jenis bazoka terdengar sahut menyahut di sekitar Gunung Sepikul, Desa Kedung Sono, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, memekakkan telinga.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sejurus kemudian beberapa ekor kera berlarian tunggang langgang berusaha menyelamatkan diri. Sebagian besar dari mereka bersembunyi di balik bongkahan batu, sebagian lain kabur menuju puncak gunung.

Pada Minggu (22/9/2013) sore, sekitar 20 sukarelawan dari Komunitas Sukarelawan Batu Seribu bersenjatakan bazoka menyisir kawasan Gunung Sepikul. Tujuan mereka mengusir sekawanan kera yang sering menjarah makanan warga setempat. Dengan menggunakan senjata rakitan sendiri, Sukarelawan Batu Seribu berhasil memukul mundur segerombolan kera.

“Tujuan kami memang mengusir gerombolan kera, bukan untuk membunuh mereka. Alat yang kami gunakan menekankan dentuman suara, tidak ada amunisinya,” terang Ketua Komunitas Sukarelawan Batu Seribu, Lesus Triyatno, saat ditemui Solopos.com.

Dia menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala desa dan tokoh masyarakat perihal upaya pengusiran kera. Rencana semula, pengusiran kera akan dilakukan di Desa Kedung Sono dan Gentan. Namun karena kendala teknis, upaya pengusiran kera dilakukan hanya di Kedung Sono.

Lesus menerangkan, sekawanan kera menjadi momok bagi masyarakat Desa Kedung Sono dan Gentan selama bertahun tahun terakhir. Sekawanan kera nekat masuk ke pemukiman penduduk untuk mencari makan. “Karena makanan di habitat asli mereka habis, kera-kera ini masuk pemukiman warga,” terangnya.

Dia mengklaim, senjata bazoka buatan sukarelawan Batu Seribu cukup efektif untuk mengusir sekawanan kera. Bila warga tertarik, menurut Lesus, pihaknya bisa menyediakan peralatan tersebut. “Tapi tentu saja dengan uang pengganti bahan-bahan sebesar Rp100.000,” tambah dia.

Sedangkan Ketua RW 01 Duku Soka, Kedung Sono, Suroso, menyambut baik inisiatif para sukarelawan Batu Seribu untuk membantu warga. Namun menurut dia upaya para sukarelawan hanya efektif untuk mengusir sementara sekawanan kera. “Kalau bisa sebaiknya kera-kera ini dimusnahkan saja,” harapnya.

Keinginan Suroso dikarenakan keberadaan sekawanan kera sangat merugikan warga. Selain menjarah tanaman pangan, kera-kera tersebut tidak segan masuk rumah warga. Sasaran mereka bahan makanan dan makanan siap santap milik warga.  “Kalau kemarau seperti ini pasti kera-kera itu akan turun kembali ke pemukiman warga karena air di habitat asli mereka habis,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya