Soloraya
Senin, 11 April 2022 - 16:47 WIB

Gunung Api Purba Sumber Emas di Wonogiri, Ini Lokasinya

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lokasi Gunung Gajah Mungkur di Bulu, Sukoharjo, yang akan dikembangkan menjadi ikon wisata bernama Solo Grand View. (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, WONOGIRI — Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, diyakini menyimpan kandungan emas sebanyak 1,5 juta ton. Kandungan mineral ini berada di kawasan perbukitan Pegunungan Selatan, tepatnya di bekas letusan gunung api purba Wonogiri yang berada di Kecamatan Selogiri dan Karangtengah.

Dalam bahasa Jawa, Wonogiri berasal dari dua kata, yaitu wono yang berarti hutan dan giri yang berarti gunung. Jumlah gunung di Wonogiri cukup banyak meskipun tidak termasuk kategori aktif.

Advertisement

Wonogiri terdiri dari puluhan hingga ratusan pegunungan yang terbentuk dari erosi gunung api Jawa Purba yang dikenal sebagai Old Andesite Formation. Gunung api ini terbentuk sekitar 34-15 juta tahun lalu.

Kini, sisa-sisa morfologi kerucut gunung api ini telah mengalami erosi dan menyisakan bagian keras saja yang tampak sebagai perbukitan. Gunung api Jawa Purba ini membentang dari Pelabuhan Ratu di sisi barat hingga Banyuwangi di sisi timur.

Advertisement

Kini, sisa-sisa morfologi kerucut gunung api ini telah mengalami erosi dan menyisakan bagian keras saja yang tampak sebagai perbukitan. Gunung api Jawa Purba ini membentang dari Pelabuhan Ratu di sisi barat hingga Banyuwangi di sisi timur.

Baca juga: Jejak Gunung Api Purba Gajahmungkur di Selogiri Wonogiri, Masih Aktif?

Pembentukan gunung api menghaasilkan cairan hidrothermal yang membawa berbagai mineral ekonomis seperti emas, tembaga, perak, dan mangan. Erosi gunung api menyebabkan batuan pembawa mineral lebih dekat dijangkau dari permukaan.

Advertisement

Hill Gendoet Hartono, dosen teknik geologi STTNAS Yogyakarta menyebutkan potensi emas di Desa Tenong dalam artikel hasil penelitian yang berjudul Geologi Gunung Api Purba Gajahmungkur, Wonogiri, Jawa Tengah pada 2011. Dia menyebut aktivitas penambangan emas di Bukit Jendi turut mengungkap misteri Gunung Api Gajahmungkur beserta material penyusunnya.

Dalam hasil penelitian itu diketahui keberadaan emas di Bukit Randu Kuning membuat warga Desa Jendi yang semula merantau memilih pulang kampung. Mereka menambang emas secara tradisional untuk memperbaiki nasib.

Baca juga: Berusia 35 Juta Tahun, Lokasi Gunung Api Purba Kebumen Ada di Laut?

Advertisement

Pembentukan Emas

Pada Januari 2019 lalu Kepala Seksi Geologi Mineral dan Batu Bara (Geominerba) Cabang Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Wilayah Sewu Lawu, Yulianto, menyebut pembentukan emas di kawasan Randu Kuning dipengaruhi kondisi geologi kawasan ini yang merupakan bagian dari Pegunungan Selatan sisi timur.

Pegunungan ini terbentuk sebagai akibat dari tumbukan (subduksi) antara lempeng samudra dan lempeng benua yang diperkirakan dimulai sejak kala eosen hingga oligosen (56-34 juta tahun lalu). Pegunungan Selatan tersusun atas batuan-batuan yang merupakan endapan laut.

Yulianto menyebut emas pada umumnya terbentuk oleh proses hidrotermal, yakni fase akhir dari proses magmatik. Melalui proses itu, secara kimiawi larutan hidrotermal mengubah komposisi mineral batuan. Akibatnya, terjadi perubahan pula pada tekstur batuan yang dikenal sebagai batuan teralterasi.

Advertisement

“Nah, Bukit Randu Kuning itu merupakan kompleks batuan beku. Warga menggali bukit untuk mencari urat-urat kuarsa yang didalam urat itu ada emasnya. Urat kuarsa terlihat secara kasat mata, warnanya putih susu dan memanjang sehingga orang bisa menemukannya. Yang dicari penambang itu batuan yang ada urat kuarsanya. Lalu batuan itu dipecah dengan glondong [molen kecil] agar lembut. Setelah itu diberi merkuri untuk mengikat emas,” imbuh Yulianto.

Baca juga: 3 Kecamatan di Wonogiri Ini Simpan 1,5 Juta Ton Emas

Tambang Emas Wonogiri

Kandungan emas itu tersimpan di tiga kecamatan, yaitu Selogiri, Jatiroto, dan Karangtengah. Hal ini diketahui berdasarkan hasil penelitian dan survei kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dengan Badan Survei Geologi, Bandung, yang termuat dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) 2017. Total bijih yang mengandung emas di tiga kecamatan itu lebih kurang 1,5 juta ton. Kadar emas tersebut antara 40 part per billion (ppb) hingga 2.384 ppb.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif