Solopos.com, KARANGANYAR — Gunung Lawu yang membentang di antara Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan Magetan, Jawa Timur, ternyata masih tergolong aktif. Selama ini gunung tersebut dalam fase istirahat dan tertidur panjang.
Dikutip dari laman Karanganyarkab.go.id, Jumat (3/6/2022), aktivitas Gunung Lawu yang menunjukkan masih aktif hingga saat ini yaitu adanya bau gas belerang yang menyengat. Bau gas belerang ini muncul dari fumarol di Kawah Candradimuka atau relief bukaan di sisi selatan Gunung Lawu yang memisahkan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Erupsi terakhir di Gunung Lawu tercatat pada 28 November 1885. Hingga saat ini, Gunung Lawu belum pernah dilaporkan mengalami erupsi letusan kembali.
Itu artinya ahwa gunung api ini telah lebih dari 100 tahun tidak mengalami erupsi. Gunung Lawu tergolong dalam gunung api tipe B. Gunung api tipe B merupakan gunung api yang sesudah tahun 1600 belum lagi mengalami erupsi magmatik.
Akan tetapi gunung api ini masih memperlihatkan gejala seperti adanya solfatara (fumarol yang mengeluarkan gas-gas belerang). Gunung api tipe B dapat mengalami erupsi kembali setelah beberapa ratus tahun mengalami dorman (istirahat).
Baca juga: Tidur Panjang, Apakah Gunung Lawu Masih Aktif?
Namun demikian, bukan berarti Gunung Lawu tidak akan bisa meletus lagi karena di dalam perut gunung masih terdapat aktivitas magma yang sewaktu-waktu dapat meletus.
Gunung api dorman ini dapat mengalami letusan kembali dan memiliki potensi ancaman dengan intensitas letusan yang mungkin akan lebih besar.