Soloraya
Jumat, 18 Desember 2020 - 21:15 WIB

Gunung Merapi Masih Siaga, Pengungsi di Tlogolele Boyolali Tetap Bertahan

Bayu Jatmiko Adi  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga kelompok rentan di Tlogolele, Kecamatan Selo, mulai diungsikan di TPPS, Senin (9/11/2020). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Lebih dari lima pekan, sebagian warga di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, masih bertahan di lokasi pengungsian, Jumat (18/12/2020). Meski kebutuhan logistik untuk makan masih terpenuhi, namun beberapa kebutuhan di lokasi pengungsian mulai kosong.

Tepatnya mulai 9 November 2020 lalu, sejumlah warga Tlogolele mulai diungsikan ke tempat penampungan pengungsi sementara (TPPS) desa setempat. Hal itu sebagai bentuk antisipasi dari aktivitas Gunung Merapi yang meningkat.

Advertisement

Warga yang diungsikan saat itu adalah warga kelompok rentan, seperti warga lanjut usia, wanita hamil anak-anak dan sebagainya. Kemudian hingga Jumat (18/12/2020) mereka masih bertahan di TPPS.

Gawat! Perampok Bersenjata Satroni Alfamart di Jalan Solo-Sragen Kebakkramat, Puluhan Juta Rupiah Dibawa Kabur

Menurut Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra, hingga Jumat, masih ada sekitar 191 warga yang masih bertahan di TPPS. “Mereka masih berada di TPPS. Kalau kejenuhan tetap ada, tapi kami berupaya untuk menghibur, dengan melibatkan warga dalam aktivitas di TPPS seperti kerja bakti dan sebagainya,” kata dia, Jumat.

Advertisement

Sesekali ada juga warga yang izin untuk mengunjungi rumahnya dulu, kemudian pada sore harinya kembali lagi ke TPPS. Mengenai kondisi para pengungsi, Neigen mengatakan semua dala. Kondisi sehat.

Kebutuhan

Sedangkan untuk kondisi kebutuhan logistik, menurut Neigen sejauh ini untuk kebutuhan pokok untuk makan aman. Hanya, untuk kebutuhan lain seperti teh, kopi, jajanan anak, camilan, obat gosok, minyak kayu putih dan sebagainya sudah mulai kosong.

“Untuk balsem, minyak kayu putih, seperti itu sudah kosong,” kata Neigen. Meski secara umum di tengah musim hujan para pengungsi tidak terdampak, namun kebutuhan tersebut tetap diperlukan.

Advertisement

Satu Anggota Dewan Terinfeksi Covid-19, Kantor DPRD Kulonprogo Tutup Tiga Hari

Sementara itu terkait kondisi Gunung Merapi, berdasarkan informasi yang diunggah di akun Instagram BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi), laporan aktivitas aktivitas Gunung Merapi pada tanggal 11-17 Desember menunjukkan bahwa status aktivitas Gunung Merapi masih siaga.

Dalam pekan ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 217 kali gempa vulkanik dangkal, 1.621 kali gempa fase banyak, enam kali gempa low frekuensi, 284 kali gempa guguran, 303 kali gempa hembusan dan sembilan kali gempa tektonik. Namun intensitas kegempaan pada pekan ini disebut lebih rendah dibandingkan pekan lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif