Soloraya
Rabu, 30 Maret 2022 - 14:13 WIB

Gurihnya Serabi Notosuman Kuliner Khas Solo yang Legendaris

Kurniawan  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Serabi Notosuman Ny Lidia yang beralamat di Jl. Moh. Yamin Nomor 28 Jayengan, Serengan, Solo, Rabu (30/3/2022) pagi. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Serabi Notosuman adalah salah satu karya kuliner khas Solo yang legendaris. Makanan yang satu ini biasa dijadikan oleh-oleh wisatawan yang bertandang ke Solo.

Advertisement

Hampir semua orang Solo pernah mencicipi kudapan dengan cita rasa manis dan gurih ini. Makanan yang dibuat dari bahan tepung beras, garam, gula, santan, dan daun pandan sebagai pewanginya itu selama puluhan tahun telah menjadi bagian penting Kota Bengawan.

Dan dari sekian tempat dan nama penjual serabi di Solo, Serabi Notosuman adalah pilihan terbaik. Serabi ini rasanya lezat, dan cocok bagi penggemar makanan bercita rasa gurih dan manis. Tekstur serabi yang lembut siap memanjakan lidah. Anak-anak maupun orang dewasa pasti suka dengan rasa serabi legendaris ini.

Advertisement

Dan dari sekian tempat dan nama penjual serabi di Solo, Serabi Notosuman adalah pilihan terbaik. Serabi ini rasanya lezat, dan cocok bagi penggemar makanan bercita rasa gurih dan manis. Tekstur serabi yang lembut siap memanjakan lidah. Anak-anak maupun orang dewasa pasti suka dengan rasa serabi legendaris ini.

Anda yang berkunjung ke Kota Bengawan biasanya menyempatkan diri mampir membeli Serabi Notosuman. Begitu juga warga Solo yang akan berkunjung ke luar kota, sering membawa Serabi Notosuman sebagai bingkisan.

Baca juga: Serabi Solo, Pancake Lokal yang Selalu Populer

Advertisement

Ekspedisi Surga Kuliner Kota Solo merupakan kolaborasi Solopos Media Group dengan OVO dan didukung Rumah Makan Adem Ayem. OVO yang merupakan bagian dari ekosistem Grab membantu pengusaha kuliner menjadi bagian ekonomi digital. Terlebih dengan adanya layanan pesan antar kuliner yang mencakup berbagai makanan khas Solo melalui GrabFood.

Rasa Favorit

Salah satu pemandangan menarik saat berkunjung tempat ini adalah bisa melihat proses pembuatan serabi. Seorang pegawai Toko Serabi Notosuman, Benyamin, 36, menuturkan penjualan serabi pada hari biasa mencapai 2.000 potong per hari.
Sedangkan untuk hari-hari istimewa seperti Lebaran penjualan meningkat mencapai 3.000 potong per hari.

“Paling laris yang campur, lima serabi putih rasa original dan lima rasa coklat. Untuk satu kardus serabi campur harganya Rp29.000 per kardus isi 10 potong. Tergantung permintaan customer,” ujar dia.

Advertisement

Sedangkan untuk harga serabi Notosuman per potongnya Rp2.800 untuk yang rasa original, dan Rp3.000 untuk rasa coklat. “Untuk rasa ada original dan coklat. Santan polos dan ada taburan coklat di atasnya, ditaburi meses coklat. Yang original cuma santan. Cara bikin dipanggang di wajan besi,” kata dia.

Baca juga: Ekpedisi Kuliner: Sosis Gajahan, Camilan Klasik Solo Buat Oleh-Oleh

Menurut Benyamin konsumen Serabi Notosuman bisa datang ke toko mulai pukul 05.00 WIB hingga sore hari sekitar pukul 16.00 WIB. Ihwal metode pembayaran, menurut dia bisa secara tunai maupun digital.

Advertisement

“Bayar digital sudah bisa sejak Grab masuk ke sini. Banyak yang pakai, customer kebanyakan pakai digital, tidak perlu bawa uang cash langsung pakai QRIS. Mereka kan senang dapat cashback,” ungkap dia.

Kepala Divisi Pemasaran Nusantara Badan Otorita Borobudur (BOB), Ricky Harris Fadhila, 35, mengatakan pihaknya sebenarnya juga punya rencana atau program ekspedisi kuliner di Soloraya. Tapi dikarenakan sesuatu dan lain hal rencana itu belum bisa direalisasikan. Dia melihat kuliner Soloraya sebagai potensi unggulan wilayah ini.

“Karena mungkin Jogja sudah dengan budaya dan tempat-tempat wisatanya, kalau di Solo justru di kulinernya yang orang carinya ke sini,” kata dia. Ricky menjelaskan BOB selalu berkoordinasi dengan pemda, salah satunya tentang arah pembayaran secara cashless dalam setiap transaksi.

“Memang sekarang digitalisasi jadi kegiatan promosi, pemasaran lebih ke digital, salah satunya pembayaran cashless. Manfaatkan teknologi,” terang Ricky.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif