Soloraya
Rabu, 24 Mei 2023 - 19:39 WIB

Guru MTs Muhammadiyah Tawangsari Sukoharjo Belajar AI guna Perkaya Materi Ajar

Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - UNY menggelar workshop pemanfaatan AI bekerja sama dengan MTs Muhammadiyah Tawangsari, Rabu (24/5/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Teknologi kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI) mulai dimanfaatkan di sektor pendidikan untuk meningkatkan kualitas materi ajar bagi peserta didik. Di Sukoharjo, salah satu sekolah yang mulai belajar menerapkan AI adalah MTs Muhammadiyah Tawangsari.

Pembelajaran pemanfaatan AI di sekolah ini diinisiasi Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Melalui program pengabdian masyarakat, UNY menggelar workshop pemanfaatan AI bekerja sama dengan MTs Muhammadiyah Tawangsari, Rabu (24/5/2023).  Dalam program ini para guru diajak memahami berbagai program kecerdasan buatan dan potensinya untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.

Advertisement

Dosen Ilmu Komunikasi UNY, Novianto Yudha Laksana, mengatakan teknologi ini memang sempat menuai pro dan kontra. Namun AI pada dasarnya dikembangkan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Sehingga, semestinya program ini juga bisa dimanfaatkan oleh para guru dan siswa.

Anto mencontohkan program ChatGPT yang sangat populer bisa membantu guru dalam membuat kuis atau mengkreasikan permainan edukatif yang penunjang pembelajaran sehingga suasana belajar menjadi lebih menyenangkan.

Meskipun demikian, Anto mengatakan keberadaan AI hanyalah sebagai alat. Guru sebagai pendamping belajar memiliki peran utama karena tanpa adanya faktor manusia teknologi secanggih apa pun akan sia-sia. “Jadikan AI sebagai perangkat pendamping bagi guru layaknya kalkulator, tapi bukan mensubtitusi peran guru dalam kelas,” kata dia, dalam rilis yang diterima Solopos.com.

Advertisement

Ancaman Perundungan Siber

Selain kepada para guru, kegiatan serupa juga disampaikan bagi para siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari. Bagi siswa workshop membangun resiliensi diri dalam bermedia sosial dan menghindari perundungan siber menjadi menu yang disajikan.

Dosen Ilmu Komunikasi UNY, Fikri Disycitta, yang menjadi narasumber bagi para siswa mengatakan media sosial membuka peluang besar untuk berkreasi. Tetapi ancaman seperti kejahatan maupun perundungan selalu ada dan mengancam kenyamanan.

“Boleh saja para siswa bermedia digital asalkan dilakukan dengan penuh kesadaran dan kewaspadaan. Selama konten itu positif maka semua akan bisa bermedsos dengan nyaman,” kata dia.

Advertisement

Dosen Departemen Ilmu Komunikasi UNY sekaligus Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial Hukum dan Ilmu Politik (FISHIP) UNY, Prof. Dr. Suranto M.Pd. mengatakan program ini adalah bagian dari rangkaian program pengabdian masyarakat yang wajib dilakukan dosen-dosen di UNY untuk memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Tujuannya agar ilmu yang selama ini dikembangkan di universitas tidak berhenti hanya sampai pada warga kampus saja, melainkan juga membawa manfaat bagi masyarakat secara luas.

Sementara Kepala Sekolah MTS Tawangsari, Nardi, mengatakan kegiatan ini memberikan bekal baru bagi para guru dan siswa untuk lebih siap menghadapi peluang dan tantangan di era digital. Dia pun berharap kegiatan ini bisa memotivasi guru dan siswa untuk terus belajar dan mengembangkan diri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif