SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)–Kalangan guru bersertifikat di Kabupaten Karanganyar memertanyakan pencairan tunjangan sertifikasi semester I tahun 2010 kuota 2006 – 2008 yang sampai saat ini tidak jelas. Mereka mendesak pencairan tunjangan tersebut sebelum Lebaran.

Hal itu seperti diungkapkan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Karanganyar, Romdloni. Dia mengatakan, dana tunjangan sertifikasi semestinya sudah bisa dikeluarkan sejak lama. Selain telah dialokasikan pemerintah pusat melalui dana alokasi umum, Bupati juga sudah mengajukan pembayaran tunjangan itu dengan mendahului anggaran.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Seharusnya sudah (dibayarkan). Sejak dananya masuk Kas Daerah, Bupati langsung ajukan pembayaran mendahului anggaran. Tapi sampai kok sekarang belum cair, masalahnya apa, dimana? Guru-guru sering memertanyakan itu kepada kami,” ungkapnya ditemui watawan di kompleks gedung DPRD, Rabu (25/8).

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menyatakan, total tunjangan sertifikasi semester I 2010 kuota 2006, 2007, dan 2008 mencapai Rp 57 miliar lebih. Terkait pencairan tunjangan, dia menyebutkan proses pembayaran diajukan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) ke Dinas Pendapatan Pengelolaan Keungan dan Aset Daerah (DPPKAD) setelah berkas persyaratan dinyatakan lengkap. Romdloni menambahkan, tidak menutup kemungkinan Komisi IV DPRD akan memanggil Disdikpora jika pembayaran tunjangan sertifikasi terus berlart-larut.

Dimintai konfirmasi, Kepala Disdikpora, Sri Suranto, membenarkan belum cairnya tunjangan sertifikasi semester  I tahun 2010 kuota 2006 sampai 2008 di wilayah setempat. Namun demikian menurut dia semua sudah diproses dan diharapkan selesai sebelum Lebaran 2010. Terkait jumlah guru bersertifikat , dia memerkirakan antara 1.900 sampai 2.000 orang. “Total disediakan senilai Rp 57 miliar untuk guru sertifikasi kuota 2006 sampai 2008. Itu pun sebenarnya kurang sekitar Rp 1,5 miliar. Sedang yang kuota tahun 2009 anggarannya melekat di Provinsi,” jelasnya.

try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya