Soloraya
Kamis, 12 April 2012 - 23:35 WIB

GURU SD: Jumlah Guru SD Belum Memadai

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Triyono/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Triyono/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR–Tenaga guru yang mengajar di Sekolah Dasar (SD) di Karanganyar belum memadai. Akibatnya seorang guru bahkan harus mengampu beberapa mata pelajaran.

Advertisement

Hal itu diakui Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Karanganyar, Suwarno. “Tenaga guru dan kesehatan masih kurang. Apalagi guru SD masih belum memadai,” katanya saat ditemui Solopos.com, Kamis (12/4/2012).

Menurutnya, jumlah PNS di lingkungan Pemkab Karanganyar sebanyak 13.400 pegawai. Sementara jumlah guru sekitar 8.000 guru atau 70 persen dari total jumlah PNS. Jumlah guru SD kurang dari sepertiga jumlah guru. “Jumlahnya sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah SD di Karanganyar,” ungkapnya.

Suwarno menambahkan Pemkab Karanganyar masih kekurangan PNS. Pasalnya, ratusan PNS akan memasuki masa pensiun pada tahun 2012. Otomatis, memerlukan pegawai baru untuk mengisi posisi yang ditinggalkan pegawai yang telah pensiun. Lebih lanjut ia mengutarakan, pihaknya bakal melakukan penataan atau redistribusi tenaga guru. Redistribusi dilakukan dari sekolah yang mempunyai kelebihan tenaga guru ke sekolah yang masih kekurangan.

Advertisement

“Kalau tenaga guru SMP atau SMA masih memadai, nah nanti sekolah yang kelebihan guru akan dipindahkan ke sekolah yang masih kekurangan. Kami akan koordinasi kembali dengan Disdikpora terlebih dahulu,” jelasnya.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Rohadi Widodo, menambahkan instansi terkait harus memprioritaskan penempatan para guru SD yang masih belum memadai. Semestinya, Disdikpora melakukan pemetaan dengan membandingkan jumlah sekolah dengan guru. Selanjutnya, tenaga guru harus mau dipindahkan ke sekolah lain yang masih membutuhkan pengajar.

Masih banyaknya sekolah yang kelebihan tenaga guru berakibat pada pemborosan APBD yang digunakan untuk membayar gaji PNS. Dengan pemindahan guru ke sekolah yang membutuhkan dapat meningkatkan efisiensi belanja tak langsung.  “Semestinya kelebihan tenaga guru harus dipindah ke sekolah yang membutuhkan karena sangat berdampak pada penggunaan APBD,” imbuh Rohadi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif