Soloraya
Sabtu, 6 Februari 2021 - 17:29 WIB

Guru SMPN 1 Jogonalan isi Hari Pertama Jateng Di Rumah Saja dengan Sinau Bareng Secara Virtual

Ponco Suseno  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tampilan layar saat berlangsung Sinau Bareng Esjonasa guna mengisi hari pertama Jateng Di Rumah Saja, Sabtu (6/2/2021) pukul 08.30 WIB-11.00 WIB. (Istimewa/Dokumentasi SMPN 1 Jogonalan)

Solopos.com, KLATEN -- Hari pertama gerakan Jateng Di Rumah Saja, Sabtu (6/2/2021), diisi dengan Sinau Bareng Esjonasa secara virtual 53 guru SMPN 1 Jogonalan, Klaten. Kegiatan peningkatan kompetensi guru ini digelar sejak pukul 08.30 WIB-11.00 WIB.

Program Jateng Di Rumah Saja yang digagas Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di Klaten dikonversi menjadi Wiwit Jam Songo Bengi Orang Lungo.

Advertisement

"Setiap Sabtu pendidikan jarak jauh (PJJ) kan ditiadakan. Kami mengisi dengan sinau bareng untuk meningkatkan kompetensi guru. Dalam video conference ini, kami juga menyinggung program Jateng dan Klaten. Selama dua hari diimbau tetap di rumah dan tetap menaati protokol kesehatan," kata Kepala SMPN 1 Jogonalan, Endah Sulistyowati, kepada Solopos.com, Sabtu (6/2/2021).

Baca juga: Satgas Covid-19 Sukoharjo Bubarkan Hajatan yang Digelar Saat Jateng Di Rumah Saja

Endah menjelaskan kegiatan belajar virtual itu juga diikuti Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Wardani Sugiyanto dan Kepala SMPN 2 Kendal, Supardi. Materi yang dibahas yakni assessment kompetensi minimum (AKM). Selain itu juga materi guru penggerak dan sekolah penggerak, serta demonstrasi cara mendaftar peserta Diklat di website guru belajar.

Advertisement

"Ada tiga poin yang harus ditindaklanjuti. Yakni mengubah cara pembelajaran, memperbanyak kegiatan siswa dengan berkolaborasi dan inovasi, mengubah cara melakukan penilaian," kata Endah.

Kepala SMPN 2 Kendal, Supardi, mengucapkan selamat kepada SMPN 1 Jogonalan yang telah biasa dan membiasakan learning community.

Baca juga: Cerita Sedih Pengelola Objek Wisata di Tawangmangu, Sehari Hanya 2 Pengunjung

Advertisement

"Saya merasa tersanjung, diberi kesempatan belajar. Kesempatan langka ini menjadi pemacu untuk terus bersinergi dan melibatkan semua stakeholder menomorsatukan hasil belajar siswa," katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif