Soloraya
Kamis, 11 Oktober 2012 - 15:46 WIB

GURU TEMPELENG SISWA: Warga Geruduk SMPN 2 Cawas

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga geruduk SMPN2 Cawas, Klaten, Kamis (11/10/2012). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

Warga geruduk SMPN2 Cawas, Klaten, Kamis (11/10/2012). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN — Belasan warga Desa Gombang, Kecamatan Cawas, menggeruduk SMPN 2 Cawas, Kamis (11/10/2012) pagi. Mereka tidak terima atas ulah guru sekolah setempat, SH, 55, yang sudah menempeleng siswa, Riyanto, 15, hingga mengakibatkan sakit di bagian telinga.

Advertisement

Informasi yang dihimpun di SMPN 2 Cawas menyebutkan, warga datang ke sekolah pukul 09.00 WIB. Kedatangan mereka ditemui langsung Kepala SMPN 2 Cawas, Anjar Nawangsih dan guru lain. Warga menuntut sekolah meminta maaf Karena sudah menampar Riyanto di bagian telinga.

“Kami tidak ingin kejadian ini terulang. Sebagai guru dia [SH] tidak pantas menampar siswa. Tugas guru itu yang hanya mendidik siswa, bukan mengajarkan kekerasan,” tukas Mulyono, warga setempat saat ditemui wartawan seusai mendatangi SMPN 2 Cawas.

Penempelengan terhadap Riyanto terjadi pada tanggal 26 September lalu. Saat itu, SH tengah tengah mengajar di kelas IX tempat Riyanto belajar. SH merasa kesal dengan Riyanto yang asyik bermain saat pelajaran berlangsung.
Tidak terima dengan sikap Riyanto, SH lalu menempeleng Riyanto pada bagian telinga kanan. Setelah kejadian itu, Riyanto tetap masuk sekolah. Akan tetapi dia merasakan sakit pada telinga kanannya setelah ditempeleng gurunya. Orangtua sudah membawa Riyanto berobat Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Soeradji Tirtonegoro sebanyak dua kali. Dari hasil pemeriksaan dokter, Riyanto mengalami pembengkakan di bagian gendang telinga.

Advertisement

Menanggapi hal itu, Wakil Kepala SMPN 2 Cawas, Sunarno, mewakili Anjar Nawangsih mengatakan persoalan itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Menurutnya, SH sudah mengakui kesalahannya dan bersedia meminta maaf kepada keluarga Riyanto. Pihak keluarga Riyanto juga sudah memaafkan tindakan kekerasan yang dilakukan SH.

“Saat itu SH mengaku sedang khilaf,” kata Sunarno.

Sunarno tidak membenarkan tindakan SH yang sudah menempeleng Riyanto hingga mengalami sakit di bagian telinga. Kepala SMPN 2 Cawas sudah memanggil SH dan meminta tidak mengulangi perbuatannya.

Advertisement

“Dalam kondisi apapun, kalau siswa itu membuat emosi guru jangan sampai ada kekerasan kepada siswa,” terang Sunarno.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif