Soloraya
Kamis, 31 Desember 2009 - 17:05 WIB

Gus Dur wafat, Warga Solo berduka

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Puluhan tokoh berbagai elemen masyarakat Kota Solo melakukan aksi doa bersama di Bundaran Gladak Pasar Kliwon, Kamis (31/12) siang.

Aksi yang dipelopori oleh Republik Aeng-aeng Solo tersebut sebagai wujud rasa duka atas meninggalnya KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, tokoh Nahdlatul Ulama (NU).

Advertisement

Berdasar pantauan Espos, aksi dimulai dengan meletakkan karangan bungan tanda duka cita di monumen Slamet Riyadi. Aksi tersebut diikuti antara lain dari unsur Mahasiswa UNS, tokoh masyarakat, umat Konghucu, rohaniawan Islam dan agaman lain.

Salah seorang peserta aksi, HM Sungkar, yang juga tokoh masyarakat Pasar Kliwon mengatakan, warga Solo merasakan duka mendalam stas meninggalnya Gus Dur. Menurut dia, Gus Dur merupakan figur bapak bangsa. “Dia adalah tokoh yang tegas menyatakan kebenaran sebagai kebenaran, serta kesalahan sebagai suatu kesalahan,” ujarnya.

Senada, Lintang Rembulan, dari Paduan Suara Mahasiswa Voca Erudita UNS, mengungkapkan, bangsa Indonesia kehilangan tokoh penting. Gus Dur yang juga pernah menjabat sebagai Presiden RI dinilai telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam perjalanan penting bangsa. “Gus Dur adalah guru bangsa, pahlawan perjuangan demokrasi,” imbuh Aji Chandra, ulama Konghucu Solo.

Advertisement

Pada bagian lain dilaporkan, masyarakat Solo berduka atas berpulangnya Gus Dur. Rasa duka mendalam ditunjukkan warga Kota Bengawan dengan memasang bendera merah putih, setengah tiang. Selain warga, Pemkot Solo juga memasang bendera merah putih setengah tiang di sepanjang jalan-jalan utama kota.

kur

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Gus Dur Wafat
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif