SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berfoto bersama PB XIII dan keluarga Keraton Solo seusai bertemu dan makan siang di Loji Gandrung, Solo, Rabu (4/1/2023). (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO — Pengageng Parentah Keraton Solo, KGPH Dipokusumo, menyambut baik langkah perdamaian di internal keluarga Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat agar bisa segera dilakukan revitalisasi.

Perdamaian itu ia nilai merupakan satu langkah positif yang membuka pintu untuk pelestarian dan pengembangan Keraton ke depannya. Namun dia mengingatkan pelestarian dan pengembangan Keraton Solo tidak bisa hanya pada bidang fisik.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hal-hal nonfisik di Keraton Solo, menurut pria yang akrab disapa Gusti Dipo itu, juga harus menjadi prioritas pelestarian maupun pengembangan oleh pemerintah.

Pendapat itu dia sampaikan seusai mengikuti pertemuan keluarga besar Keraton Solo dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, di Loji Gandrung, Rabu (4/1/2023). Raja Keraton Solo, Paku Buwono (PB) XIII, hadir langsung dalam pertemuan itu.

“Intinya membangun Keraton tidak hanya fisik, lebih dari itu, nonfisik. Sebab kalau fisik sejak PB II sampai sekarang ya begitu bangunannya, sesuai perkembangan zaman ke zaman. Untuk yang menghuni harus memahami segala perubahan itu,” ungkapnya.

Dipo menilai yang disampaikan Gibran dalam rencana penataan atau revitalisasi dan pelestarian Keraton Solo sudah sangat jelas. “Mas Wali Kota sangat jelas menyampaikan sudah saatnya. Karena di sekitar keraton ada 16 poin lokasi yang semuanya akan jadi ikon Solo,” ujarnya.

Terawat dan Terhormat

Dipo sepakat dengan apa yang disampaikan Gibran, bahwa sudah saatnya Keraton Solo ditata dan direvitalisasi agar bisa terawat dan terhormat. Menurutnya, rencana penataan dan revitalisasi itu penting untuk mengembalikan kehormatan Keraton Solo.

“Memang awal dari Keraton, dengan pedoman pembangunan atau rencana revitalisasi Keraton Solo itu bisa kopen tur kajen, bisa terawat dan terhormat. Ini nanti diharapkan dalam bentuk dhawuh dalem dari Ingkang Sinuhun PB XIII,” sambung Dipo.

Lebih jauh, Dipo menyebut ada agenda Tingalan Jumenengan Dalem PB XIII yang akan digelar pada 16 Februari 2023. Salah satu rangkaian acara dalam prosesi tersebut adalah kirab. Dia berharap agenda tersebut bisa disengkuyung bersama sesuai dhawuh dalem.

“Ini juga merupakan atraksi budaya Solo sebagai kota budaya dan pariwisata. Juga ada agenda festival jenang. Ini semua nilai-nilai budaya yang ada di Solo, termasuk dari Keraton, semua segera diikuti. Jadi fisiknya ketemu, budayanya ketemu,” kata dia.

Dipo juga menyampaikan Keraton Solo siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk ikut memajukan Solo dalam pelestarian cagar budaya. Dia juga meminta maaf bila belakangan ada hal-hal yang dinilai masyarakat Solo kurang pantas dan nyaman.

“Mohon maaf kepada masyarakat Solo bila ada hal-hal yang mungkin bagi masyarakat, utamanya ada hal-hal yag kurang nyaman. Ini ada Pak Kapolres, Pak Dandim, kami berterimakasih, supaya kita semua tetap kondusif, tetap sae, maturnuwun,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya