SOLOPOS.COM - Sejumlah abdi dalem membersihkan dedaunan di halaman Museum Keraton Solo, Jumat (6/1/2023). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO — Adik PB XIII, GKR Wandansari yang akrab disapa Gusti Moeng, menyebut Keraton Solo sudah memiliki master plan revitalisasi bangunan. Master plan itu disusun pada 1980-an bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Master plan atau grand design revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat segera dipaparkan kepada pemerintah setelah pembentukan tim kecil.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Anggota tim kecil itu terdiri dari keluarga Keraton Solo, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, dan pemerintah pusat.

Rencana pembentukan tim kecil untuk menganalisis master plan itu merupakan hasil pertemuan pascarekonsiliasi antara pihak-pihak yang bertikai di Keraton Solo.

Pertemuan itu difasilitasi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, di Loji Gandrung pada Rabu (4/1/2023). Tim kecil itu bertugas mendata bangunan di kompleks Keraton Solo yang harus dibenahi.

“Sebetulnya, kami sudah bekerja sama dengan UGM. Master plan sudah ada. Tinggal nanti tim yang dibentuk memprioritaskan yang mana. Bisa jadi nanti hitungan secara teknis pasti berbeda,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (6/1/2023).

Gusti Moeng menyebut master plan itu belum dipresentasikan ke Pemkot Solo. Master plan itu masih di Keraton Solo. Bila tim kecil telah terbentuk master plan itu bakal dipaparkan secara detail kepada pemerintah.

Kajian Teknis

Dengan demikian, diharapkan ada evaluasi jika ada kekurangan atau hal-hal teknis lainnya yang erat hubungannya dengan revitalisasi Keraton. Apalagi master plan itu disusun sekitar 40 tahun lalu.

“Ya enggak masalah jika ada revisi. Biar dicocokkan dengan hasil kajian teknis seperti apa. Kalau bicara teknis harus berdasarkan kajian-kajian,” ujar dia.

Lebih jauh, Gusti Moeng menyampaikan kompleks Keraton Solo merupakan cagar budaya yang berusia ratusan tahun. Karena itu, tim ahli dari BPCB Jawa Tengah bakal melakukan kajian teknis terkait kondisi konstruksi setiap bangunan di kompleks Keraton Solo.

Selama ini, ia selalu berkoordinasi dengan BPCB Jawa Tengah, misalnya saat hendak mengganti atap bangunan yang rusak. Gusti Moeng menambahkan selain pusat budaya Jawa dan wisata heritage, Keraton Solo juga berfungsi sebagai paru-paru Kota Solo.

Di dalam area Keraton, banyak terdapat pohon berusia tua yang menjulang tinggi ke langit. “Keraton ini kan fungsinya sebagai paru paru kota. Semacam ruang terbuka hijau karena banyak pohon di Keraton. Ini minim di perkotaan sehingga harus dijaga dan dilestarikan,” ujar dia.

Butuh Penyesuaian

Kerabat Keraton Solo yang juga suami Gusti Moeng, KP Eddy Wirabhumi, menambahkan master plan yang ada untuk revitalisasi Keraton membutuhkan penyesuaian.

“Ada [master plan]. Tapi memang kan ini sudah harus dilakukan penyesuaian-penyesuaian. Artinya, katakanlah, ada yang sudah ditangani. Tapi kan masih banyak yang belum,” ujar dia. Eddy merinci bagian yang sudah direnovasi.

Seperti bagian di kanan-kiri Kori Kamandungan ditangani pada 2016. Selain itu Dalem Ageng termasuk pendapa juga sudah direnovasi. “Saya enggak hafal kalau tidak buka dokumen. Sebelum itu ada juga renovasi di Magangan Keraton,” kata dia.

Eddy menilai penyesuaian terhadap desain revitalisasi Keraton Solo mutlak dilakukan. Apalagi bagian Keraton yang pernah direnovasi sudah rusak. Penyebabnya beraneka ragam, termasuk kemungkinan pelaksanaan yang tidak tertib kualitas.

Lebih jauh, Eddy mengatakan revitalisasi bangunana Keraton Solo merupakan satu langkah maju. Hanya memang untuk persiapannya harus melibatkan semua pemangku kepentingan.

Sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan siap membantu revitalisasi Keraton Solo namun ia menginginkan Keraton punya master plan atau grand design revitalisasi itu. Gibran menaruh perhatian terhadap revitaliasi Keraton sejak menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya