Soloraya
Rabu, 28 Oktober 2020 - 15:45 WIB

H-1 Libur Panjang, Belum Ada Lonjakan Penumpang di Wonogiri

Aris Munandar  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penumpang kedatangan saat menjalani tes swab di Terminal Giri Adipura Wonogiri, Selasa (27/10/2020). (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com,WONOGIRI -- Satu hari jelang libur panjang, Selasa (27/10/2020), penumpang kedatangan di Terminal Giri Adipura Wonogiri dari kota-kota besar belum ada lonjakan.

Berdasarkan data produksi Terminal Giri Adipura Wonogiri, pada Selasa, jumlah penumpang kedatangan sebanyak 1.138 orang. Sedangkan jumlah penumpang keberangkatan sebanyak 1.034 orang.

Advertisement

Koordinator Terminal Giri Adipura Wonogiri, Agus Hasto Purwanto, mengatakan dapat dikatakan ada lonjakan penumpang jika jumlah penumpang dalam satu hari mencapai di atas 1.500 orang.

Jelang Libur Panjang, Tes Swab Digelar di Terminal Wonogiri

Advertisement

Jelang Libur Panjang, Tes Swab Digelar di Terminal Wonogiri

"Ini kan jumlah penumpang kedatangan masih di bawah 1.500 orang. Jadi belum dapat dikatakan ada lonjakan. Kalau masih di bawah 1.500 orang masih normal. Karena memang penumpang di terminal setiap hari jumlahnya ribuan," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu (28/10).

Agus belum bisa memprediksi kapan terjadi puncak penumpang kedatangan pada libur panjang pekan ini. Hingga kini pihaknya masih terus memantau perkembangan jumlah penumpang kedatangan maupun keberangkatan.

Advertisement

Ngeri! Kekerasan Anak di Wonogiri Meningkat Saat Pandemi, Didominasi Kejahatan Seksual

Agus mengaku saat ini pihaknya tengah fokus agar para penumpang tetap mematuhi protokol kesehatan dengan ketat.

"Persiapan khusus belum ada. Yang kami harapkan penumpang tetap bisa menerapkan protokol kesehatan saat melakukan perjalanan. Kemarin, Selasa, ada pemeriksaan tes swab bagi penumpang yang difasilitasi oleh Pemkab Wonogiri," kata Agus.

Advertisement

Imbauan Plt Bupati Wonogiri

Plt Bupati Wonogiri, Edy Santosa, mengimbau kepada seluruh warga Wonogiri agar tidak bepergian ke daerah zona merah atau daerah rawan persebaran Covid-19.

Menunda perjalanan ke area zona merah, menurut Edy, merupakan komitmen menjaga keselamatan bersama bagi pelaku perjalanan maupun kesehatan keluarga dari pelaku perjalanan.

Kasus Kekerasan Anak di Wonogiri Banyak Terjadi di Perdesaan

Advertisement

"Pandemi ini harus menjadi perhatian bersama. Sabar dulu, kalau mau silaturahmi dengan keluarga yang jauh bisa dilakukan secara daring atau video call," kata Edy.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif