SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Truk pengangkut bahan galian C (pasir dan batu) bertonase besar akan dilarang beroperasi di jalur mudik mulai H-4. Larangan tersebut diberlakukan untuk mencegah kemacetan dan kerawanan kecelakaan.

Kabid Perhubungan Dinas Pekerjaan Umum Perhubungan Pertambangan dan Kebersihan (DPUPPK) Boyolali, Supama, mengatakan larangan bagi truk pengangkut bahan galian C melintas di jalur mudik diberlakukan mulai H-4 hingga H+1 Lebaran.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Surat edaran pemberitahuan sudah disebar kepada para pengusaha truk pasir,” katanya, Minggu (6/9).

Ia memastikan larangan tersebut tidak akan menimbulkan masalah, karena kebijakan tersebut dikeluarkan setiap menjelang Lebaran. Selain truk bermuatan pasir dan batu yang banyak melintas dari arah Klaten, Bidang Perhubungan juga melarang truk bertonase berat lain melintas di jalur mudik.

Keberadaan truk bermuatan berat yang melaju pelan, lanjutnya, acapkali menimbulkan kemacetan dan kerawanan kecelakaan di jalur mudik. Supama mengatakan, petugas akan diterjunkan memantau arus lalu lintas truk bermuatan pasir dan batu yang kemungkinan akan melalui jalur tikus yang banyak tersebar di wilayah Boyolali.

Beberapa jalur tikus yang perlu dipantau di antaranya jalur alternatif  Mojosongo-Klaten dan Pengging-Klaten. Jalur tersebut banyak dilalui truk bermuatan pasir dan batu dari daerah Kali Woro, Klaten.

“Jika diketahui masih ada truk nekat melintas, maka akan ditindak tegas,” tandasnya.

dwa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya