SOLOPOS.COM - Sekretaris Panitia Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah Solo, Bambang Sukoco (kiri), menyerahkan penghargaan kepada pemilik warung Radja Tengkleng’s Sragen Eko Wijiyono, Selasa (3/1/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Warung Radja Tengkleng’s Sragen yang terletak di Taman Asri, Kroyo, Karangmalang, Sragen, mendapatkan penghargaan sebagai menu makanan favorit peserta Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Solo pada November 2022 lalu. Warung tersebut menyediakan 70 kuali tengkleng olahan 300 ekor kambing yang disuguhkan bagi 5.000 peserta muktamar.

Penghargaan tersebut disampaikan Sekretaris Panitia Muktamar, Bambang Sukoco, kepada pemilik Warung Radja Tengkleng’s Sragen, Eko Wijiyono, Selasa (3/1/2023) siang. Bambang menyerahkan dua jenis penghargaan, yakni sebagai vendor dalam acara muktamar dan makanannya sebagai menu terfavorit peserta muktamar.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Saya bersyukur muktamar sukses dan salah satunya di-support oleh seksi konsumsi yang mengambil sembilan vendor. Warung Radja Tengkleng’s ini menjadi salah satu vendornya. Kami memberi apresiasi khusus bagi warung ini karena menyediakan menu paling favorit pengunjung muktamar. Menu tengklengnya enak dan sensasinya beda,” kata Bambang saat berbincang dengan wartawan, Selasa siang.

“Radja Tengkleng’s ini menyediakan 70 kuali tengkleng dari 300 ekor kambing. Menu itu disajikan selama tiga hari. Menu ini khusus untuk 5.000 peserta. Kalau penggembira disediakan dapur umum dan melarisi usaha mikro kecil dan menengah se-Soloraya,” jelasnya.

Dia berharap warung ini lebih maju dan sukses menyajikan menu alternatif tradisional kekayaan nusantara.

Pemilih Warung Radja Tengkleng’s Sragen, Eko Wijiyono, mengatakan pihaknya menggandeng Pemuda Muhammadiyah Tulungagung, Blitar, Jogja dalam menyediakan tengklengg untuk muktamar lalu. Ada juga mitra dari Muhammadiyah daerah lain.

Eko senang sajiannya diterima dan dinikmati para peserta muktamar yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.

“Ini menjadi semangat bagi kami untuk meningkatkan kualitas menu. Kalau dinilai rupiah banyak sekali. Dengan 300 ekor itu masih kurang sebenarnya karena yang habis paling pertama. Keistimewaan tengkleng itu disukai orang yang datang di Soloraya. Nah, kami menyajikan varian baru dengan cita rasa berbeda, lebih empuk, dan bisa disruput. Sekarang banyak pesanan dari Wonogiri, Klaten, dan Jogja,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya