SOLOPOS.COM - Bupati Yuni Sukowati (kiri) berbincang dengan Wabup Dedy Endriyatno (kanan) di Rumdin Bupati Sragen yang mulai ditempati, Rabu (25/1/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Rumah dinas Bupati Sragen dibangun cukup megah dengan dana Rp5,9 miliar.

Solopos.com, SRAGEN — Sebuah bangunan megah seluas 1.000 meter persegi (m2) berdiri di lahan eks Stadion Krido Anggo. Bangunan yang menghabiskan dana APBD senilai Rp5.977.200.00 pada 2016 oleh mantan Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman tersebut merupakan Rumah Dinas (Rumdin) Bupati yang mulai ditempati Kusdinar Untung Yuni Sukowati sekeluarga, Rabu (25/1/2017).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pada APBD Perubahan 2016 juga dialokasikan anggaran Rp1,3 miliar untuk melengkapi bangunan rumdin, seperti dapur, pagar, dan taman. Setelah bangunan siap, Subbagian Rumah Tangga mulai menata interior dalam bangunan.

Bangunan itu terbagi menjadi dua, yakni bangunan rumah untuk privasi Bupati dan keluarga di bagian utara serta bangunan publik untuk menjamu para tamu atau untuk kegiatan kedinasan di bagian selatan.

Yuni, sapaan Bupati, yang menata interiornya termasuk pemilihan wallpaper dengan motif batik. Foto-foto pribadi Yuni pun dibawa di rumah itu, salah satunya lukisan Yuni beserta suami dan ketiga anaknya.

Yuni memisahkan kamar untuk anak perempuan dengan desain kamar dominan warna merah muda. Sementara kamar untuk kedua anak laki-lakinya dijadikan satu dengan dua tempat tidur terpisah.

Kamar utama Yuni di bagian utara ruang keluarga yang bisa tembus ke ruang tamu dan taman. Fasilitasnya tak begitu mewah, seperti televisi 60 inci, pantry sederhana, ruang fitnes, dan taman kecil yang didesain bersama Wakil Bupati (Wabup) Dedy Endriyatno.

Selain itu, ada ruang dapur berukuran besar untuk kebutuhan sehari-hari dan menjamu tamu serta ruang khusus laundry. Fasilitas kendaraannya pun hanya mobil dinas Toyota Innova warna hitam berkapasitas 2.000 cc dan motor matic Yamaha NMAX yang masih baru.

“Kalau taman ini seperti keputren. Hanya kalangan keluarga dan para perempuan saja yang boleh masuk,” ujar Dedy saat ditunjukkan taman yang didesain nyaman dan dilengkapi gazebo itu.

Bupati Yuni Sukowati melihat keindahan taman mini di samping timur rumah dinasnya, Rabu (25/1/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Bupati Yuni Sukowati melihat keindahan taman mini di samping timur rumah dinasnya, Rabu (25/1/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Yuni menunjukkan hampir semua ruang di rumdin itu. Tidak ada yang ditutup-tutupi dari wartawan. Ia mengakui tidak terlibat dalam desain eksterior.

Desain bangunan itu dibuat pada masa pemerintahan Agus Fatchur Rahman-Daryanto. “Saya tentu berterima kasih kepada Pak Agus untuk fasilitas negara ini. Harapannya Bupati bisa melayani masyarakat lebih baik,” kata Yuni saat berbincang dengan wartawan, Rabu siang.

Yuni bersama keluarga yang merancang desain interiornya. Tidak ada tema khusus yang diusung. Bagi Yuni, yang penting suasana rumdin nyaman dan hommy untuk keluarga agar ia bisa bekerja dengan nyaman pula, termasuk ruang untuk sekretaris pribadi juga disiapkan.

Rumdin Bupati itu berbeda dengan Rumdin Wabup yang terletak bersebelahan dengan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen. Dedy yang ikut melihat-lihat rumdin Bupati tak merasa cemburu karena menyadari posisinya sebagai orang nomor dua.

“Jangankan di rumdin, di ruang dinas saja tidak ada ruang rapat. Saya tidak diberi akses untuk rapat dengan kepala dinas. Jadi Bupati menutup peluang saya untuk menyusun kekuatan. Kalau rapat di ruang bupati ada CCTV juga,” kelakar Dedy saat ngobrol santai dengan Yuni dan wartawan.

Kabag Umum Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Rina Wijaya, menyampaikan perlengkapan interior Rumdin Bupati, seperti mebel, almari, dan seterusnya didominasi barang-barang pribadi Bupati yang dibawa dari rumah. Dia menyampaikan hanya beberapa saja aset milik Pemkab Sragen, seperti beberapa kursi lama dan kasur.

“Seperti taman baru itu pun dibuat dengan dana Bupati sendiri karena tidak ada alokasi anggaran dari APBD. Dulu yang rencana ada kolam renang dibatalkan dan kini menjadi kebun pepaya dari Dinas Ketahanan Pangan. Ya, menempati seadanya saja,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya