SOLOPOS.COM - Simulasi penanganan kebakaran seusai apel Satgas penanganan kebakaran hutan, lahan, dan kekeringan dampak El Nino di Alun-alun Klaten, Sabtu (26/8/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pemkab Klaten bersama Polres dan Kodim 0723 menggelar apel gelar pasukan satgas penanganan kebakaran hutan, lahan, dan kekeringan dampak kemarau disertai El Nino di Alun-alun Klaten, Sabtu (26/8/2023).

Apel gelar pasukan dipimpin Bupati Klaten Sri Mulyani, Kapolres Klaten AKBP Warsono, dan Komandan Kodim 0723/Klaten Letkol Czi Bambang Setyo Triwibowo. Apel diikuti sekitar 600 peserta di antaranya dari unsur TNI, Polri, BPBD, PMI, Damkar Satpol PP dan Damkar Klaten serta sukarelawan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Seusai apel, ada simulasi penanganan bencana gempa bumi serta kebakaran. Kapolres Klaten, AKBP Warsono, menjelaskan apel dimaksudkan sebagai kesiapan satgas dalam mengantisipasi serta menghadapi kejadian kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan seiring fenomena El Nino.

Kapolres menjelaskan selama ini peristiwa kebakaran di Klaten bisa diantisipasi. Mabes Polri memiliki sistem Lancang Kuning yang bisa mendeteksi titik api untuk mencegah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Di Klaten, ada kebakaran lahan yang terjadi diawali dengan pembakaran sisa jerami. Dia mengimbau agar pembukaan lahan tak dilakukan dengan sistem dibakar. “Kemudian jangan membuang puntung rokok sembarangan,” kata Kapolres saat ditemui seusai apel.

Kapolres menjelaskan jumlah total Satgas antisipasi bencana akibat El Nino di Klaten termasuk dari unsur sukarelawan mencapai hampir 10.000 orang. Sudah ada pembagian tugas masing-masing untuk mengantisipasi hingga penanganan peristiwa kebakaran hutan dan lahan termasuk kekeringan.

“Semua unsur relawan di 26 kecamatan ada semua. Dalam satuan tugas ini tupoksinya sudah ada dari pencegahan, penanganan, mitigasi, sosialisasi, sudah ada semua,” jelas Kapolres.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan dampak El Nino perlu diwaspadai lantaran dapat memicu kekeringan di wilayah Kabupaten Klaten. Ia menghimbau agar masyarakat tidak membakar sampah sembarangan dan tetap menjaga pola hidup yang bersih dan sehat.

Peran Serta Masyarakat

“Dengan ditetapkannya status siaga darurat kebencanaan di wilayah Kabupaten Klaten, diharapkan sinegritas, kerja sama dan mendukung untuk dapat menggerakkan seluruh sumber daya dan kemampuan dalam pencegahan serta penanganan darurat bencana dengan cepat, tepat, dan terpadu sesuai dengan prosedur penanganan bencana,” paparnya.

Bupati Klaten mengatakan selain satgas, dibutuhkan peran semua pihak, tak terkecuali masyarakat, untuk ikut andil dalam mencegah dan mengatasi bencana kebakaran hutan dan lahan sebagai dampak El Nino. Kebakaran hutan dan lahan mengakibatkan dampak kerugian yang sangat besar.

Selain itu juga membahayakan lingkungan serta rawan menyebabkan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Dandim 0723/Klaten, Letkol Czi Bambang Setyo Triwibowo, menambahkan kegiatan apel ini merupakan kegiatan antarlembaga pemerintah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan bencana.

Selain itu juga untuk melatih keterampilan mobilisasi sumber daya manusia yang ada serta mengoperasikan sarana dan prasarana yang tersedia. Dia berharap kegiatan tersebut bukan sebatas seremonial namun manifestasi kesiapan pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengantisipasi bencana kebakaran hutan, lahan, dan kekeringan.

“Bencana alam memang tidak dapat ditolak tetapi bagaimana upaya kita semua untuk dapat meminimalkan dampak akibat dari bencana yang bisa disebut dengan mitigasi bencana khususnya bagi masyarakat di daerah rawan bencana, selalu siap siaga dan waspada bila hal itu terjadi,” jelasnya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna, mengatakan dampak El Nino salah satunya meningkatnya kerawanan kebakaran hutan dan lahan. Selain itu juga rawan kekeringan.

“Prediksi dari BMKG musim hujan pada Desember 2023. Tetapi dari BMKG masih menunggu perkembangan. Puncak-puncaknya musim kemarau pada Agustus dan September ini,” kata Syahruna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya