Soloraya
Jumat, 28 Oktober 2011 - 14:40 WIB

Hadapi lahar dingin, Pemkab siapkan empat hal

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sabo Dam I Kali Apu mengalami kerusakan di dinding dam akibat hantaman material batu dan pasir dari puncak Merapi. Foto diambil, Selasa (4/1/2011). (dok Solopos)

Boyolali (Solopos.com)–Antisipasi terhadap terjadinya bencana hujan lahar atau yang sering disebut dengan lahar dingin terus dilakukan. Pemkab Boyolali melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpolinmas) terus berkoordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Advertisement

Pemkab pun berupaya mengantisipasinya dengan menginventarisasi empat hal. Hal ini dilakukan jika sewaktu-waktu lahar hujan terjadi dan merugikan warga lereng Merapi segera bisa tertangani.

Keempat hal tersebut antara lain kesiapan pasokan pangan berupa beras, jumlah personel yang siap diterjunkan untuk proses evakuasi, sarana dan prasarana seperti transportasi, dan terakhir kesiapan alat komunikasi.

“Keempat hal di atas tengah kita inventarisasi. Sebab, jika sewaktu-waktu bencana terjadi bisa langsung diterjunkan untuk meminimalisir dampaknya,” ujar Kepala Bakesbangpolinmas Boyolali, Hasanudin sekaligus Kepala harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (28/10/2011).

Advertisement

Hasanudin menambahkan koordinasi ini dengan beberapa SKPD terus dilakukan. Di antaranya dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) serta Dinas Kesehatan (Dinkes).

Ia menambahkan dua aliran lahar hujan yang patut diwaspadai adalah Kali Apu dan Kali Juweh. Kali Apu mengancam penduduk seperti di Tlogolele. Meskipun, letaknya jauh dari pemukiman penduduk dan bermuara ke arah Magelang. Begitu halnya dengan Juweh.

Selain itu, pihaknya juga tengah menyiapkan relawan yang siap sedia membantu saat bencana.

Advertisement

“Intensitas hujan di atas memang belum terlalu sering. Namun, diperkirakan bulan-bulan mendatang akan terjadi peningkatan. Biaya penanganan ini belum bisa ditentukan. Kita masih fokus kesiapan beberapa hal tersebut,” tandasnya.

(rid)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif