SOLOPOS.COM - Habib Husein Ja'far Al Hadar memberikan tausiah dalam Festival Hijriah hadir di GOR Sritex Solo, Jawa Tengah, Sabtu (5/8/2023) malam. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Setelah hadir di sejumlah kota, kali ini Festival Hijriah hadir di GOR Sritex Solo, Jawa Tengah, Sabtu (5/8/2023) malam. Dalam acara itu, Habib Husein Ja’far Al Hadar memberikan tausiah.

“Di Solo ini temanya relatif paling berbeda karena mengangkat tema tentang hijrah para nabi. Beda di tempat lain kalau ini hijrahnya seluruh nabi, bukan tema hijrah spesifik Nabi Muhammad tapi tema spesifik tema hijrah para nabi,” kata Habib ketika ditemui awak media di GOR Sritex, Sabtu (5/8/2023).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dia juga mengatakan antusiasme di Solo juga relatif tinggi. Hal ini terbukti dari pendaftaran online yang jauh-jauh hari sudah ditutup. Begitu juga untuk pameran UMKM.

“Itu yang membedakan Solo dan relatif sudah penuh kuota dari jauh-jauh hari. Seperti kota lainnya antusiasmenya tinggi sekitar 2.000 [peserta],” katanya.

“Peserta UMKM seru, banyak yang beda di sini khas-khas Solo tas anyaman olahan batik dari sepatu sampai topi ada kayak minyak minyak gitu makanan unik-unik, kopinya juga banyak,” imbuhnya.

Dalam tausiahnya, Habib Husein Ja’far Al Hadar juga sempat menyinggung bagaimana meneladani kisah dari 25 nabi. Salah satunya adalah untuk mencari prototipe dari para nabi untuk memecahkan masalah.

“Bahwa nabi itu yang wajib kita kenal ada 25 yang diceritakan Al-Qur’an. Dari 25 nabi dan rasul yang kita kenal itu semacam prototipe bagi kita, jadi kalau kita itu punya masalah ini tinggal dicari,” katanya.

Habib Ja’far menegaskan dari prototipe tersebut nantinya umat bisa meneladani untuk memecahkan masalah yang sesuai dengan kehendak Allah SWT.

“Masalah ini juga itu menjadi masalah siapa agar kita bisa mengambil prototipe keteladanan mengatasi masalah itu sesuai dengan yang dikehendaki Tuhan,” katanya.

Dia juga menjelaskan setelah meneladani tinggal mencari kecocokan frekuensi mana nabi yang dirasa lebih pas untuk memecahkan masalah tersebut.

“Setiap nabi itu punya ciri khasnya, tinggal kita ini seperti nabi siapa jalan hidupnya untuk mengambil keteladanan. Jadi setiap nabi itu punya kisah sendiri untuk kita pelajari dan kemudian kita cari kita ini frekuensinya dimana agar kita punya keteladanan,” katanya.

Habib Ja’far juga mencontohkan bagaimana memecahkan masalah seperti yang dihadapi nabi Nuh AS dan Nabi Isa Al-Masih. Dimana mereka dihadapkan di era disrupsi informasi dan hoaks.

“Kalau kita hidup di era disrupsi informasi itu simbolnya nabi Nuh yang disrupsi air kemudian tapi dia harus bikin perahu. Perahu semacam algoritma terlepas dari disrupsi informasi,” katanya menambahkan.

“Atau juga nabi Isa yang hidup juga di era hoaks seperti sekarang karena difitnah tidak punya ayah hanya punya ibu dan di surat Maryam diperintahkan untuk berpuasa, jadi bulan puasa fisik tapi puasa bicara jadi terhadap tuduhan yang tidak mungkin kamu klarifikasi maka diamlah jangan ambisi untuk mengklarifikasi karena gada habisnya tuduhan tuduhan itu kecuali kritik kita jawab dengan baik,” imbuhnya.

Sebelumnya, Redaktur Pelaksana Republika, Elba Damhuri mengatakan alasan diundangnya muslim Xinjiang lantaran banyak orang muslim di China khususnya di Xinjiang.

“Alasan kami mengundang Muslim Xinjiang adalah karena Cina adalah sebuah negara besar dan banyak sekali Muslim di Cina, terutama di Provinsi Xinjiang,” kata Elba Damhuri, saat konferensi pers di GOR Sritex Solo, Sabtu (5/8/2023).

Elba berharap kehadiran pentas seni Muslim Xinjiang pada pagelaran ini bisa memperkaya perspektif masyarakat Muslim Indonesia terkait keberadaan Muslim di luar negeri terutama Cina.

“Karena Muslim Xinjiang ini unik. Kalau kita ke sana tarian dan nyanyian itu sudah menjadi kehidupan sehari-hari,” ujar Elba menambahkan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya