Soloraya
Selasa, 31 Mei 2022 - 02:13 WIB

Haedar Nashir Paparkan 6 Program Prioritas Muhammadiyah, Apa Saja?

Kurniawan  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembicara dalam seminar pra Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Edutorium UMS, Solo, Senin (30/5/2022). (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengungkapkan ada enam program prioritas Muhammadiyah. Salah satunya komitmen untuk terus mengembangkan jaringan di tingkat global.

Muhammadiyah dengan Islam yang berkemajuan perlu hadir kembali untuk memperkuat peran revitalisasi dan transformasi di tingkat global.

Advertisement

Pernyataan itu disampaikan Haedar saat menjadi keynote speaker Seminar Pra Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah bertema Internasionalisasi Gerakan Muhammadiyah di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Solo.

Dalam kegiatan yang digelar pada Senin (30/5/2022) tersebut, Haedar Nashir menyampaikan enam program pokok Muhammadiyah untuk memperkuat dan mewujudkan visi Internasionalisasi Gerakan Muhammadiyah. Enam program itu saling terkoneksi satu sama lain.

Advertisement

Dalam kegiatan yang digelar pada Senin (30/5/2022) tersebut, Haedar Nashir menyampaikan enam program pokok Muhammadiyah untuk memperkuat dan mewujudkan visi Internasionalisasi Gerakan Muhammadiyah. Enam program itu saling terkoneksi satu sama lain.

Program prioritas pertama Muhammadiyah yakni memperluas dan memperkuat Pimpinan Cabang Istimewa di berbagai negara. Berikut daftar lengkap enam program pokok Muhammadiyah ke depan menurut Haedar:

Baca Juga: Amien Rais Ingatkan PP Muhammadiyah: Jangan Sering Keluar-Masuk Istana

Advertisement

Ada perkembangan baru di mana PCIM dan PCIA yang jumlahnya 27 saat ini mulai mengembangkan relasi hadirnya Muhammadiyah yang memperoleh pengakuan badan hukum di beberapa negara. Di antaranya di Australia, Malaysia, Jerman, dan AS.

Perpaduan antara PCIM dan PCIA sebagai perwakilan atau organ Muhammadiyah dengan pengakuan badan hukum Muhammadiyah di setiap negara akan memberi ruang yang leluasa bagi peran Muhammadiyah antarbangsa.

Baca Juga: Buya Syafii Wafat, Pengurus PP Muhammadiyah Kenang Kesederhanaannya

Advertisement

2. Program kontinuitas forum-forum dunia untuk agama dan perdamaian.

Dengan program prioritas Muhammadiyah ini diharapkan peran agama dan perdamaian dalam konteks dunia yang penuh paradoks. Perlu dicari ruang baru yang lebih efektif agar suara agama, suara perdamaian, tidak hanya bersifat deklarasi tapi bisa mempengaruhi kehidupan dunia yang sarat konflik.

3. Kerja sama pendidikan, kesehatan, kebencanaan dan kemanusiaan.

Program-progran tersebut selama ini sudah dilakukan Muhammadiyah namun perlu interkoneksi satu sama lain. Muhammadiyah sudah membuka sekolah untuk alternatif bagi para pengungsi Rohingya dengan sekolah Indonesia.

Di Beirut, Muhammadiyah membangun madrasah tahap kedua. Ini dinilai Haedar sebagai langkah yang cukup menantang lewat berbagai jaringan dan majelis Muhammadiyah.

Advertisement

Baca Juga: Pra Muktamar Muhammadiyah di Solo Digelar Akhir Mei, Ini Materinya

4. Diaspora kader Muhammadiyah di berbagai negara juga harus menjadi satu jaringan besar.

Para aktor kader yang potensial diharapkan bisa berperan sesuai bidangnya dan kepentingan Muhammadiyah di ranah global.

5. Publikasi internasional, penerjemahan buku-buku dan pemikiran-pemikiran Muhammadiyah.

Program prioritas Muhammadiyah ini merupakan keniscayaan baru saat ini dan harus ada proses yang masif dengan melibatkan 172 universitas dan PT Muhammadiyah dan Aisyiyah.

6. Membangun pusat keunggulan.

Setelah mendirikan markas dakwah di Mesir tahun 2016, Muhammadiyah memperoleh izin untuk Universitas Muhammadiyah Malaysia yang tahun ini mulai beroperasi. Saat ini sedang renovasi pembangunan gedung. Selain itu juga ada Muhammadiyah Australia College yang sudah buka program sejak awal tahun ini.

Baca Juga: Digelar di Solo, Ini Rangkaian Syiar Muktamar Muhammadiyah

Dua rintisan ini plus TK ABA di Kairo dan Malaysia, ke depan akan dibangun pusat-pusat keunggulan Muhammadiyah sebagai fase baru dan program baru untuk internasionalisasi gerakan Muhammadiyah yang konkret, nyata, dan memberi dampak kepada dunia internasional.

Haedar menjelaskan Internasionalisasi Gerakan Muhammadiyah yang diangkat dalam seminar Pra Muktamar ke-48 Muhammadiyah merupakan bentuk dari ikhtiar PP Muhammadiyah menyaring berbagai macam masukan penting dan strategis. Program itu menurutnya sudah berjalan sejak awal berdirinya organisasi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif