SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, angkat bicara soal aksi boikot hajatan pernikahan di Dukuh Jetak, Desa Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, karena perbedaan pilihan dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).

Bupati Yuni sudah memerintahkan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkomincam) untuk memediasi warga yang punya pesta hajatan dengan pengurus RT pada Kamis (17/10/2019) sore.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dari hasil mediasi itu, Forkomincam memberikan teguran kepada pengurus RT karena tidak menjalankan tugasnya dengan baik sebagai orang yang dituakan di masyarakat.

Alih-alih bisa menggerakkan warga untuk bergotong-royong untuk membantu pesta hajatan, pengurus RT itu justru mengajak warga lain untuk memboikot hajatan itu.

Dicekoki Miras, Siswi SMP Jember Diperkosa Empat Pemuda

“Pak RT sudah meminta maaf. Bagi kami, kalau dia salah ya kami tegur. Yang penting dia sudah menyadari kesalahannya dan meminta maaf. Sudah cukup itu,” kata Bupati Yuni saat ditemui wartawan di SMKN 2 Sragen, Jumat (18/10/2019).

Bupati menegaskan sejumlah pengurus RT di Dukuh Jetak saat ini tetap dalam pengawasan dan pemantauan Forkomincam.

Ibu Di Sragen Buka-Bukaan Soal Hajatan Nikah Putrinya Yang Diboikot

“Sekarang kita biarkan dulu. Ini sudah mendekati musim jagongan [hajatan]. Kalau sampai hal itu terulang, kita harus ambil tindakan tegas,” tegas Yuni.

Yuni mengingatkan kepada semua pengurus RT untuk tidak coba-coba memicu keributan yang berujung pada perpecahan warga.

Menurutnya, alasan boikot acara hajatan hanya karena beda pilihan saat pilkades itu tidak bisa dibenarkan.

Catat! Ini Doa Pembuka Rezeki Setiap Hari

“Ayolah, tidak bisa seperti itu. Kita harus bisa jaga masyarakat tetap guyub rukun. Ini kok malah mau dipecah karena hal kecil yang tidak ada gunanya,” jelasnya.

Sebelumnya, Forkomincam, di bawah koordinasi Camat Sumberlawang, Heru Susanto, sudah memediasi Suhartini, warga Jetak yang menyelenggarakan hajatan pernikahan putrinya, dengan warga yang diwakili beberapa pengurus RT.

Ganjar: Kalau Bendera HTI di SMKN 2 Sragen Disengaja, Tak Ada Ampun

Pengurus RT sudah menyampaikan permintaan maaf kepada Suhartini. Suhartini pun sudah menerima permintaan maaf dari pengurus RT.

“Masalah ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Ini menjadi pembelajaran bersama supaya ke depan tidak terulang,” kata pejabat kepala desa (Pj Kades), Hadiluwih, Wan Budyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya