Soloraya
Sabtu, 26 Agustus 2017 - 05:35 WIB

HAJI 2017: Hari Ini, Kloter Terakhir Terbang dari Embarkasi Solo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jemaah calon haji (Kemenag.go.id)

Haji 2017, kloter terakhir calon haji dari Embarkasi Solo terbang hari ini.

Solopos.com, BOYOLALI — Kelompok terbang (kloter) terakhir jemaah calon haji (calhaj) dari Embarkasi Solo bakal diterbangkan Sabtu (26/8/2017) pukul 07.55 WIB. Jemaah calhaj tersebut berasal dari Jepara dan Banjarnegara yang menempati urutan kloter 95.

Advertisement

“Kloter 95 asal Jepara dan Banjarnegara menjadi jemaah calhaj yang bakal terbang terakhir ke Tanah Suci,” ujar Kasubag Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Solo, Badrus Salam, kepada Solopos.com, Jumat (25/8/2017).

Penerbangan jemaah calhaj kloter 95 semula dijadwalkan pukul 11.55 WIB. Namun, dengan berbagai alasan, maskapai Garuda memajukan jadwal penerbangan menjadi pukul 07.55 WIB.

“Jadi, jemaah calhaj kloter 95 ini hanya memiliki waktu istirahat sebentar sebelum memasuki jadwal wukuf,” ujarnya.

Advertisement

Meski waktunya berdekatan dengan wukuf di Arafah, jemaah calhaj kloter 95 memiliki waktu panjang selepas ibdah haji. Ketika jemaah calhaj lainnya mulai terbang pulang selepas menunaikan rukun haji, jemaah ini masih bisa beribadah sunah, seperti berkunjung ke Masjid Nabawi Madinah, berziarah ke makam para nabi dan gua-gura bersejarah lainnya. “Info yang kami dapatkan, wukuf akan dilakukan pada 31 Agustus,” terangnya.

Badrus mengingatkan agar jemaah memperhatikan jadwal yang ditentukan pemerintah Arab Saudi saat melontar jumrah. Menurut Badrus, waktu yang dilarang bagi jemaah haji Indonesia untuk melontar jumrah yakni 10 Zulhijah dengan larangan pukul 06.00-10.30 waktu Arab Saudi (WAS); 11 Zulhijah pukul 14.00-18.00 WAS; dan 12 Zulhijah pukul 10.30-14.00 WAS.

“Ketentuan itu berdasarkan maklumat pemerintah Arab Saudi terkait waktu larangan melontar jamarat bagi jamaah haji Indonesia tertanggal 6 Agustus 2017,” jelasnya.

Advertisement

Badrus menegaskan pengaturan ini bertujuan meminimalkan korban meninggal dunia akibat berdesak-desakan. Dengan penjadwalan, kata dia, jemaah haji tidak tertumpuk di satu waktu bersamaan.

“Ini sudah disosialisakan setiap tahun untuk meminimalkan bencana kemanusiaan akibat berdesak-desakan selama lempar jumrah,” jelasnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif