Soloraya
Senin, 6 Maret 2017 - 16:15 WIB

HAJI 2017 : Karanganyar Dapat Tambahan 70 Kursi Haji Tahun 2017

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibadah haji (JIBI/Solopos/Dok)

Haji 2017, kuota haji Karanganyar bertambah 70 kursi.

Solopos.com, KARANGANYAR — Kabupaten Karanganyar mendapat tambahan kuota 70 kursi calon haji pada tahun 2017 ini. Dengan demikian, kuota haji di Kabupaten Karanganyar bertambah dari 471 orang menjadi 541 orang.

Advertisement

Penambahan kursi terjadi karena Pemerintah Arab Saudi menambah kuota haji Indonesia sebanyak 10.000 orang. Penjelasan itu disampaikan Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar saat mengundang calon jemaah haji ke Pendapa Rumah Dinas Bupati Karanganyar pada Kamis (2/3/2017).

Kementerian Agama mengundang calon jemaah haji untuk menyosialisasikan proses yang harus ditempuh sebelum berangkat ke tanah suci. Calon jemaah haji harus bersiap melengkapi administrasi dan manasik.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Karanganyar, Musta’in Ahmad, menyampaikan penambahan kuota haji juga memengaruhi lama waktu tunggu haji dari 23 tahun menjadi 19 tahun.

Advertisement

“Kuota haji nasional tambah. Otomatis masa tunggu juga berkurang menjadi 19 tahun. Intinya penambahan berdampak bagi Kabupaten Karanganyar. Penambahan kuota berdasarkan nomor kursi,” ujar dia saat dihubungi, Sabtu (4/3/2017).

Musta’in mengingatkan calon jemaah haji segera mengurus paspor bagi yang belum memiliki. Dia menyampaikan sebanyak 250 orang dari total 541 calon jemaah haji sudah memiliki paspor, sisanya belum. Dia menargetkan pengurusan paspor selesai sebelum Ramadan.

“Ramadan mulai proses visa. Akhir Ramadan selesai. Itu target kami. Jadi sudah tenang. Mohon kerja sama jemaah untuk segera memproses paspor, jangan ditunda. Kami siap membantu mengkoordinasi pembuatan paspor apabila mengalami kesulitan,” ujar dia.

Advertisement

Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengingatkan calon jemaah haji agar tidak percaya tentang isu nomor urutan keberangkatan haji dapat digeser sewaktu-waktu.

Menurut Yuli, sapaan akrab Juliyatmono, hal itu modus yang dilakukan sejumlah orang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan keuntungan dari calon jemaah haji. “Tidak ada yang dapat mengubah antrean pendaftaran calon haji. Semua dikerjakan berdasar sistem,” tutur dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif