SOLOPOS.COM - Ilustrasi hama keong

Hama pertanian keong meresahkan petani di Sukoharjo. Namun, petani diimbau tidak menggunakan pestisida.

Solopos.com, SUKOHARJO — Para petani di Kecamatan Baki, Sukoharjo diminta tidak menggunakan pestisida untuk membasmi hama pertanian berupa keong yang merusakan tanaman padi di sawah mereka.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Baki, Suratno, 54, mengatakan penggunaan pestisida tidak baik untuk tanaman padi karena residunya akan ikut terserap tanaman. Selain itu, hama pertanian berupa keong yang mati di areal persawahan akan membahayakan petani.

“Cangkang keong itu kan bahaya, jika tidak hati-hati, petani bisa terkena cangkangnya. Dan itu bisa membuat luka dan tetanus,” katanya saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (4/2/2015).

Penggunaan pestisida juga bisa merusak ekosistem di persawahan, karena banyak serangga yang bukan hama akan mati. Suratno menjelaskan ada cara yang lebih aman membasmi hama keong, yaitu membuat parit di sekitar areal persawahan.

“Parit dibuat di keliling areal persawahan dan tengah sawah juga. Parit itu lantas diberi daun-daunan, sebagai umpan keong,” ujarnya.

Selama ini petani sering menggunakan pestisida seperti Baylucid dan Snelldon untuk membasmi hama keong.

“Padahal keong juga bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih ekonomis, semisal sate keong,” kata dia.

Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki II Desa Kadilangu, Kecamatan Baki, Pribadi, 40, mengakui ada sejumlah sawah di desanya yang diserang hama keong. Tapi, jumlahnya memang tidak banyak.

“Hama keong cukup menganggu petani. Petani anggota Kelompok Tani Sumber Rejeki II rata-rata menggunakan pestisida untuk membasminya,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini tanaman padi di desanya sudah memasuki fase generatif atau berumur 50 hari. Jika tidak antisipasi dengan cepat dan tepat, hama keong bisa saja merusak padi.

Sedangkan kebutuhan pupuk, saat ini petani belum kesulitan untuk mendapatkannya. “Belum ada keluhan dari petani, karena stok masih terpenuhi,” jelas Pribadi terkait hama pertanian keong di Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya